Severity: Notice
Message: Uninitialized string offset: 0
Filename: models/Berita_model.php
Line Number: 39
Backtrace:
File: /home/t76248/public_html/application/models/Berita_model.php
Line: 39
Function: _error_handler
File: /home/t76248/public_html/application/controllers/Home.php
Line: 77
Function: daftar_berita_terkait
File: /home/t76248/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Uninitialized string offset: 1
Filename: models/Berita_model.php
Line Number: 39
Backtrace:
File: /home/t76248/public_html/application/models/Berita_model.php
Line: 39
Function: _error_handler
File: /home/t76248/public_html/application/controllers/Home.php
Line: 77
Function: daftar_berita_terkait
File: /home/t76248/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Uninitialized string offset: 2
Filename: models/Berita_model.php
Line Number: 40
Backtrace:
File: /home/t76248/public_html/application/models/Berita_model.php
Line: 40
Function: _error_handler
File: /home/t76248/public_html/application/controllers/Home.php
Line: 77
Function: daftar_berita_terkait
File: /home/t76248/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Uninitialized string offset: 3
Filename: models/Berita_model.php
Line Number: 40
Backtrace:
File: /home/t76248/public_html/application/models/Berita_model.php
Line: 40
Function: _error_handler
File: /home/t76248/public_html/application/controllers/Home.php
Line: 77
Function: daftar_berita_terkait
File: /home/t76248/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Uninitialized string offset: 0
Filename: models/Berita_model.php
Line Number: 39
Backtrace:
File: /home/t76248/public_html/application/models/Berita_model.php
Line: 39
Function: _error_handler
File: /home/t76248/public_html/application/controllers/Home.php
Line: 85
Function: daftar_berita_terkait
File: /home/t76248/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Uninitialized string offset: 1
Filename: models/Berita_model.php
Line Number: 39
Backtrace:
File: /home/t76248/public_html/application/models/Berita_model.php
Line: 39
Function: _error_handler
File: /home/t76248/public_html/application/controllers/Home.php
Line: 85
Function: daftar_berita_terkait
File: /home/t76248/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Uninitialized string offset: 2
Filename: models/Berita_model.php
Line Number: 40
Backtrace:
File: /home/t76248/public_html/application/models/Berita_model.php
Line: 40
Function: _error_handler
File: /home/t76248/public_html/application/controllers/Home.php
Line: 85
Function: daftar_berita_terkait
File: /home/t76248/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Uninitialized string offset: 3
Filename: models/Berita_model.php
Line Number: 40
Backtrace:
File: /home/t76248/public_html/application/models/Berita_model.php
Line: 40
Function: _error_handler
File: /home/t76248/public_html/application/controllers/Home.php
Line: 85
Function: daftar_berita_terkait
File: /home/t76248/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once
SIAPA yang menyangka, jika di balik kesuksesan film-film Hollywood yang meledak di Box Office ternyata ada goresan tangan kreatif muda Indonesia, Reynold Tagore? Ya, Reynold adalah arek Suroboyo yang sukses menembus belantara barikade bisnis industri film dunia, Hollywood.
Berawal dari hobi menggambar monster sejak kecil setiap pulang sekolah, kini warga Indonesia, Reynold Tagore, menekuni profesi sebagai seorang Texture Artist untuk film-film Hollywood di perusahaan WETA Digital di Selandia Baru, milik sutradara pemenang tiga piala Oscar, Peter Jackson.
“Kalau dulu diomeli, sekarang dibayar,” kata Reynold Tagore sambil bercanda saat dihubungi oleh VOA Indonesia belum lama ini.
"Hampir nangis rasanya," kenang pria kelahiran tahun 1979 ini.
Sebagai seorang Texture Artist, Reynold memiliki peranan penting dalam penggarapan sebuah film, di mana ia harus menciptakan gambar atau animasi yang terlihat hidup dan orisinal di layar lebar.
“Intinya kasih warna, kasih permukaan ke semua yang ada di film. Anggap saja pelukis, cuma ini buat di komputer. Jadi misalnya karakter atau monster atau barang yang ada warnanya sama permukaannya, itu kita yang tangani,” jelas Reynold.
Tugas Reynold adalah menggambar permukaan sebuah obyek atau karakter tiga dimensi yang telah dibuat sebelumnya, sehingga nampak seperti aslinya. Gambar tersebut bisa berupa wajah seseorang hingga hal kecil seperti tong sampah atau tiang listrik.
“Enggak ada warna, enggak ada detilnya juga. Jadi misalnya manusia gitu, kulitnya mulus, enggak ada kerut, enggak ada pori-pori cuman warna abu-abu mulus,” kata Reynold yang sudah bekerja di perusahaan WETA Digital sejak tahun 2012 lalu.
Untuk bisa menciptakan gambar yang otentik, biasanya Reynold berpaku kepada foto aslinya.
Expand“Kalau misalnya mengerjakan gambar orang dan orang itu ada orang aslinya, saya reference-nya pakai foto-foto mereka ada foto mereka dari depan samping atas, itu saya coba ikuti sedekat mungkin, jadi seumpama di render orang enggak bisa membedakan foto sama yang 3d model,” ujar lulusan Universitas Tarumanegara dan S2 di University of Technology Sydney, Australia jurusan desain grafis ini.
Hingga kini Reynold sudah terlibat dalam banyak penggarapan film Happy Feet 2, Hobbit 1, 2, dan 3, Iron Man 3, Wolverine, Fast and Furious 7, Maze Runner, Alvin and the Chipmunks: the Road Chip, Jungle Book, dan Batman v Superman: Dawn of Justice.
“Batman v Superman, saya kebagian bikinnya yang musuh-musuhnya,” ujar Reynold sambil tertawa. “Kan ada kayak orang militer musuhnya, terus ada senjata, ada (yang) terbalik kayak helikopter, mobil, bis, kayak begitu saya bagiannya,” lanjutnya.
Walaupun tidak sepenuhnya terlibat, Reynold mengaku sangat puas akan hasil karyanya dalam film Batman v Superman: Dawn of Justice ini. “Inginnya satu film dibikin sama WETA semua, jadi saya dapat kebagian lebih banyak lagi,” papar pecinta karakter Batman ini.
Merupakan sebuah kelegaan dan kepuasan tersendiri ketika sebagai seorang Texture Artist, Reynold bisa menjadi bagian dari proses penggarapan film-film yang menampilkan karakter-karakter favoritnya, seperti Iron Man, Wolverine, dan Hobbit.
Menurut Reynold film yang paling menantang yang pernah ia ikut garap adalah film Hobbit, ketika ia baru saja menjadi karyawan baru di perusahaan WETA Digital. Ditambah lagi, film ini adalah salah satu alasan mengapa ia bertekad ingin bisa bekerja di perusahaan WETA Digital yang memang memproduksi film tersebut secara utuh.
Inilah Reynold Tagore, arek Suroboyo yang sukses menembus industri film Hollywood. (Foto: Dok Pri)