Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepala SMP 1 Singkep Bantah Helen Putus Sekolah, karena Persoalan Biaya
Oleh : Nur Jali
Minggu | 08-05-2016 | 14:48 WIB
helen.jpg Honda-Batam

Begini kehidupan sehari-sehari Helen. Siswa SMP Negeri 1 Singkep dan keluarganya. (Foto: BATAMTODAY.COM/Nur Jali) 

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Singkep Effendi membantah Helen putus sekolah bukan karena tidak bisa bayar uang sekolah atau tidak bisa makan sehari-hari seperti yang ramai diberitakan.



Menurut Effendi, anak sulung pasangan Alvian dan Susi tersebut pernah diberikan teguran tertulis karena melanggar tata tertib di sekolah.

"Helen pernah diberikan sanksi berupa teguran karena melanggar etika tata tertib di Sekolah tersebut, selain itu Helen juga sering alpa (bolos, red) di kelas. Sekolah idak pernah mengeluarkan Helen dari sekolah. Sekolah hanya beberapa kali memberikan teguran keras atas sanksi disiplin yang dilakukan Helen," kata Effendi, Minggu (7/5/2016).

Kendati begitu, pihak sekolah tetap memberikan arahan dan pembinaan kepada yang bersangkutan melalui orang tuanya agar Helen mau sekolah kembali dan tidak melakukan pelanggaran tata tertib sekolah, SMP Negeri 1 Singkep, Kabupaten Lingga.

Effendi menegaskan, sekolah selalu mencarikan solusi kepada anak yang tidak mampu bersekolah seperti pemberian beasiswa dan bantuan lainnya. Namun, hal itu dengan catatan siswa tersebut mau bersekolah kembali dan mematuhi segala aturan disiplin yang diterapkan di Sekolah.

"Kita tidak mau memangkas masa depan anak, selama ini kita selalu membantu anak-anak yang tidak mampu, bahkan untuk memberi sanksi disiplinpun kita selalu hati-hati, dan belum pernah kita mengeluarkan anak dari sekolah," jelasnya.

Effendi mengaku terlepas dari masalah pelanggaran disipilin, ia mengaku Helen memang dari keluarga kurang mampu. Sehingga pihak sekolah juga tidak pernah melakukan pungutan apapun kepada Helen, dan yang bersangkutan juga telah diberikan toleransi berkali-kali.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi III DPRD Lingga Nurdin mengatakan, pihaknya baru mendapatkan informasi tersebut dari beberapa media. Ia akan informasi tersebut langsung ke lapangan, jika memang anak tersebut tidak bisa sekolah karena persoalan biaya, maka pihaknya akan mencarikan solusi agar anak tersebut dapat kembali bersekolah.

Namun, apabila ternyata ada persoalan lain, pihaknya juga akan mengupayakan solusi agar anak tersebut dapat bersekolah.

" Kita baru dapat info dari media, tapi kita akan kroscek langsung kelapangan. Sekarang ini pemerintah sedang gencar-gencarnya menggalakkan pendidikan untuk peningkatan SDM. Hal ini seharusnya dapat di dukung semua pihak, kita berharap tidak ada lagi anak yang putus sekolah," kata Nurdin.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Helen anak dari Alvin dan Susilawati ini terpaksa berhenti sekolah karna kesulitan ekonomi. Bahkan keluarga ini sudah berhari-hari tidak makan, karna kedua orang tuanya tidak memiliki pekerjaan yang tetap.

Editor: Surya