Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ibu Ini Murka ASInya Dibuang di Bandara Heathrow
Oleh : Redaksi
Senin | 25-04-2016 | 08:36 WIB
asi-dalam-botol.jpg Honda-Batam

Air Susu Ibu (ASI) dalam botol. (Foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, London - Air Susu Ibu (ASI) milik Jessica Coakley Martinez yang dibuang di Bandara Heathrow mencapai 14,8 liter. Seorang ibu dua anak mengungkapkan kemarahannya setelah dipaksa membuang 14,8 liter ASI oleh aparat Bandara Heathrow, London, Inggris.

 

Dalam surat terbuka yang diunggah di laman media sosial Facebook, Jessica Coakley Martinez, mengaku merasa “dipermalukan”. “Anda membuat saya membuang makanan selama dua minggu untuk putra saya,” tulisnya.

Pihak Bandara Heathrow mengatakan bahwa ada aturan pemerintah Inggris bagi penumpang yang hendak membawa cairan ke dalam pesawat.

Aturan, yang dibuat Departemen Transportasi dan terpampang pada laman bandara, menyebutkan cairan hanya boleh dibawa ke dalam pesawat menggunakan wadah berkapasitas maksimal 100ml. Wadah itu kemudian wajib ditaruh di dalam kantung transparan yang bisa dilekatkan kembali.

Pengecualian diberikan pada makanan bayi atau ASI, namun hanya jika penumpang tersebut membawa serta bayinya. Cairan itupun harus dibawa ke kabin pesawat.

Aturan mengenai cairan di dalam pesawat diterapkan setelah adanya temuan rencana teroris meledakkan bom cair di dalam tujuh pesawat rute transatlantik pada 2006. Martinez mengaku dia seharusnya mencermati aturan tersebut karena saat itu dia tidak membawa bayinya.

Namun, kendati demikian, dia menilai aturan yang tidak membolehkan ASI dibawa ke pesawat jika sang ibu bepergian tanpa membawa serta bayinya, “luar biasa tidak adil dan mengesampingkan semua ibu bekerja seperti saya.”

Menurutnya, “Kalaupun saya bersikap murka, itu karena sikap tersebut adalah reaksi pantas satu-satunya yang bisa saya keluarkan.”

Akibat tindakan aparat Bandara Heathrow, Martinez kini mengaku tidak bisa memberi ASI kepada putranya karena dirinya tidak punya cukup pasokan saat bekerja.

“Keamanan adalah prioritas, tapi itu bukan tujuan Anda satu-satunya dan janganlah itu menjadi tujuan satu-satunya. Dan janganlah hal itu membuat Anda justru menghukum orang-orang yang ingin Anda lindungi,” tulis Martinez.

Aturan mengenai cairan di dalam pesawat diterapkan setelah adanya temuan rencana teroris meledakkan bom cair di dalam tujuh pesawat rute transatlantik pada 2006. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani