Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Anambas Berharap Desanya Dialiri Listrik
Oleh : Fredy Silalahi
Rabu | 20-04-2016 | 09:26 WIB
jaringan-sutt-pln.jpg Honda-Batam
Tiang sutet listrik teganngan tinggi. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Sejumlah warga Desa Tarempa Barat Daya, Kecamatan Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas, hingga kini belum menikmati aliran listrik. Itulah yang selalu menjadi permintaan para aparatur perangkat desa, agar pemerintah segera memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat.

Sekertaris Desa Tarempa Barat Daya,  Andi mengataka‎n, pihaknya telah sering mengusulkan kepada Pemda Daerah Anambas saat Musrenbang, pihaknya telah meminta desanya dialiri listrik. 

"Sejak tahun 2014 hingga 2016, kami selalu mengusulkan ini, agar desa kami dialiri listrik. Tetapi belum semua dapat terwujud. Hanya beberapa rumah saja yang dapat, kebetulan rumah mereka dekat dengan jalan," katanya, Selasa (19/04/2016).
 
Andi menambahkan, Pemda beralasan pihaknya tidak dapat mewujudkan semua keinginan masyarakat desa. Sebab jarak antara rumah warga berjauhan. Bila dipenuhi,akan memerlukan biaya besar,karena membutuhkan banyak tiang dan kabel yang panjang.

"Dinas Energi dan Sumber Daya Alam Kabupaten Kepulauan Anambas mengatakan seperti itu, karena penggunanya tidak banyak sementara biaya untuk memenuhi itu besar. Oleh karena itu pemerintah membuat solusi dengan memberikan bantuan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya(PLTS). Namun itu tidak semua,karena sebagian masyarakat menggunakan mesin generator," terangnya.

Sementara itu, salah satu warga Desa Tarempa Barat Daya, Johan mengatakan, tidak semua warga mendapat bantuan PLTS tersebut,dan sebagian warga menggunakan mesin generator. Pihaknya juga merasa kesulitan. Sebab uang keluar menggunakan mesin generator sangat mahal,tetapi pemakaian pada malam hari saja.

"Kalau memakai mesin generator, biayanya sangat mahal, untuk minyak saja mencapai Rp600 ribu perbulannya. Sedangkan untuk oli dan lain-lain itu beda lagi, bisa mencapai Rp1 juta per bulannya. Dan itu dipakai saat malam saja, kalau rusak, kita memakai lilin saja," ujarnya.‎

Masyarakat sangat berharap, Pemerintah berlaku adil untuk memperhatikan rakyatnya. Sebab penerangan adalah salah satu kebutuhan masyarakat. Masyarakat menginginkan adanya penerangan tetapi biaya terjangkau,sebab pekerjaan mereka hanyalah sebagai nelayan dan sebagian hanya pemecah batu serta kuli bangunan.

Editor: Dardani