Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Agar Bisa Saingi Singapura dan Malaysia

Dukung Pelaksanaan FTZ, Pelabuhan Batuampar Harus Berkapasitas 4 Juta TEUs
Oleh : Irawan
Selasa | 19-04-2016 | 19:00 WIB
Djasarmen_purbA.jpg Honda-Batam
Senator Djasarmen Purba, Anggota Komite II DPD RI asal. Provinsi Kepulauan Riau

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Keberadaan Pelabuhan Batuampar sebagai pelabuhan utama di Batam mengalami beberapa kendala geografis dan fisik, seperti kedalaman dan lebar laut untuk dikembangkan hingga memiliki kapasistas yang lebih besar dibanding dengan kapasistas yang ada saat ini yang baru mencapai 600ribu Twenty Foot Equivalent Unit (TEUs) per tahun.


"Sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas (FTZ), idealnya Batam memiliki pelabuhan laut (Port) dengan kapasistas minimal 4 juta TEUs per tahun," kata Anggota Komite II DPD RI Djasarmen Purba di Jakarta, Selasa (19/4/2016).

Menurut Djasarmen, hal ini bertujuan untuk mengambil peluang arus lalu lintas pengiriman barang di Selat Malaka yang mencapai lebih dari 45 juta TEUs pertahun. "Saat ini pasar terbesar masih digarap oleh Singapore (24 Juta TEUs)  dan Malaysia (14 Juta Teus)," ungkapnya.

Senator asal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini menilai pelabuhan laut Batam juga harus meningkatkan direct connection port ke berbagai negara di dunia. 
Sementara pelabuhan laut Batam saat ini hanya memiliki direct connecting k negara-negara ASEAN. 

"Bandingkan dengan Singapura yang sudah mampu memiliki direct connecting ke 123 negara untuk berbagai kegiatan mulai dari kegiatan loading dan unloading atau sekedar labuh jangkar semata," jelasnya.

Peningkatan kapasitas ini, lanjut Djasarmen,  memungkinkan segala jenis armada kapal laut dapat secara langsung long-side dan bongkar muat di pelabuhan Batam, mulai dari kategori feeder vessel, mother vessel, VL Vessel hingga UL vessel. 

Sehingga dalam kurun waktu dekat ini, diharapkan minimal pelabuhan Batam sudah disinggahi mother vessel yang mampu mengangkut 3.000-4.000 TEUs. 

"Saat ini kapal-kapal masuk baru kategori feeder vessel dengan kapasitas 1000-1500 TEUs. Sementara PSA Singapore setiap harinya sudah disandari hingga kategori UL vessel yang mampu mengangkut 8000-10000 TEUs per shipping," ujarnya.

Pengembangan pelabuhan Batam ini juga diharapkan dapat meningkatkan volume perdagangan dan pangsa pasar industri logistik di Batam yang dicanangkan sebagai hub warehouse material dunia untuk mendukung industri konstruksi galangan dan migas. 

"Untuk itu maka pengembangan kawasan Pelabuhan Laut (Sea Port) Tanjung Sauh sesegera mungkin direalisasikan hingga final dan beroperasi menjadi salah satu pelabuhan raksasa dan modern dikawasan Asia tenggara," katanya. 

Editor: Surya