Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kesadaran Orang Tua Masih Rendah, Anak Disabilitas banyak yang Tidak Sekolah
Oleh : Harjo
Minggu | 17-04-2016 | 10:02 WIB
Wahyu Maulana membacakan puisi2.jpg Honda-Batam
Wahyu Maulana, Salah satu murid Sekolah Luar Biasa NegeriBintan tengah menunjukkan kemampuannya membaca puisi. (Foto: BATAMTODAY.COM/Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban-Diperkirakan ada lebih dari  100 anak dengan disabilitas di Bintan masih belum mengemyam pendidikan. 

Mereka berada di dalam keluarga atau rumah tangga yang  tumbuh dan berkembang namun tidak mengenal bangku sekolah.

Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Bintan Supeny mengatakan, perkiraan data ini apabila menggunakan asumsi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menyatakan paling sedikit 10 persen anak usia sekolah (5-14 tahun) menyandang kebutuhan khusus. 

"Jumlah anak usia sekolah di Bintan sekitar 15.000 anak, mulai dari jenjang SD-SMA sederajat, Jika asumsi PBB digunakan, maka ada 150 anak disabilitas atau yang disebut anak berkebutuhan khusus (ABK) tidak mengenyam pendidikan di Bintan, sebuah jumlah yang besar," ungkap Kepala SLBN Bintan Supeny.

Supeny menyayangkan dari perhitungan  tersebut, sebanyak 130 anak berkebutuhan khusus usia sekolah tersebut hanya sekitar 43 anak yang bersekolah. 

Penyebab tidak sekolahnya anak-anak berkebutuhan khusus, karena alasan klasik yaitu malu dengan kondisi anak tersebut. Atau kemungkinan juga karena lokasinya jauh dari tempat tinggal mereka. Mengingat SLB hanya ada satu di Kabupaten Bintan. 

sehingga perlu sosialisasi pendidikan anak berkebutuhan khusus dengan tujuan melakukan penjaringan bagi siswa anak berkutuhan khusus yang belum bersekolah dengan peserta para pemangku kebijakan seperti Kader Posyandu, Kepala Taman Kanak-kanak (TK), Kepala PAUD, dokter, serta corporate social responsibility (CSR) dari beberapa perusahaan, hotel, seperi Hotel ClubMed Lagoi.

"Saya berharap dengan sosialisasi ini kesadaran orang tua dengan anak berkebutuhan khusus mau menyekolahkan anaknya di SLBN Bintan, tanpa dipungut biaya/gratis. SLBN Bintan, saat ini memiliki 43 siswa dengan jenjang SDLB hingga SMALB. Berdiri tahun 2011," ujarnya.

R Ahmad Yusuf Kepala Seksi Pembinaan dan Bakat Peserta Didik Direktorat PKLK, Dirjen Diknasbud, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan, anak berkebutuhan khusus selama ini dianggap malapetakan dan aib bagi keluarga. 
Persepsi seperti itu harus dirubah, karena anak berkebutuhan khusus juga berhak akan masa depan yang baik. Serta hidup sukses sebagaimana anak-anak pada umumnya. 

Ahmad Yusuf, mengajak semua pihak untuk menjadi bagian gerakan pendidikan khusus dan layanan khusus untuk anak berkebutuhan khusus. 

Human Resources Department (HRD) Head ClubMed Hotel Lagoi, Zulkarnaen, dan Chief Security Rotal yang hadir pada sosialisasi ini mengatakan, Hotel ClubMed mendukung pendidikan yang dilaksanakan SLBN Bintan.

Beberapa kali pihaknya memberikan kesempatan kepada siswa SLB untuk tampil menari maupun menyanyi didepan turis asing, untuk memupuk bakat dan kreasi mereka. 

"Kita juga mengidentifikasi kebutuhan apa yang bisa dibantu manajemen hotel untuk SLBN Bintan," kata Zulkarnaen.

Editor: Surya