"Kita selalu mengatakan bahwa Karimun sebagai daerah perbatasan dan daerah tetangga Malaysia dan Singapura. Tapi kita masih belum bisa bersanding dengan mereka karena belum bisa membudayakan tertib dan budaya hidp bersih. Kedepan kita harus teruskan pencanangan ini sampai kapan pun, sehingga kita dapat disandingkan dengan Singapur," kata Rafiq.

Pencanangan Karimun Bersih bukanlah semata-mata untuk mendapatkan piala adipura. Tetapi menghidupkan budaya membuang sampah dengan baik. Oleh karena itu, pencanangan Karimun Bersih akan menjadi dorongan kepada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya hingga sampah-sampah dibuang oleh petugas ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Hari ini kita dapat bantuan mobil bak terbuka Bank Riau Kepri sebanyak lima unit dan tossa sebanyak tiga unit dari Bank Riau Kepri. Nantinya ini akan kita distribuskan ke kelurahan-kelurahan. Kemudian kami juga akan menyurati ke enam perusahaan tambang granit di Karimun untuk ikut membantu, minimal masing-masing tiga mobil bak terbuka sudah 18 Kelurahan," ucapnya.

Setelah tiga bulan pasca pencanangan, Rafiq mengaku akan mengevauasi ke 48 zona yang telah ditentukan itu guna mengetahui seperti apa perkembangannya dilapangan. Selanjtunya penanggungjawab dari zona-zona tersebut akan diberikan penghargaan tepat pada HUT Kabupaten Karimun ke 17 pada 12 Oktober mendatang.

Rafiq juga berharap, pencanangan yang dibuatnya untuk tahap awal di Puau Karimun dengan empat Kecmatan juga dapat diikuti oleh seluruh Kecamatan di pulau-pulau, dengan tujuan untuk terus berupaya meningkatkan kebersihan secara menyeluruh di Kabupaten Karimun. "Melalui apel ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak kepada masyarakat agar berprilaku hidup bersih," ucapnya mengakhiri.

Editor: Udin