Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penjualan Menurun, Blackberry akan Luncurkan Dua Ponsel Berbasis Android
Oleh : Redaksi
Selasa | 12-04-2016 | 16:47 WIB
blackberry-priv-review-02233.jpg Honda-Batam
Blackberry Priv, ponsel berbasis android yang dinilai mahal. 

BATAMTODAY.COM - Blackberry akan meluncurkan lagi dua telepon seluler pintar dengan sistem operasi Android tahun ini, demikian dikatakan CEO Blackberry John Chen.

Chen mengatakan bahwa dua ponsel pintar itu akan menyasar segmen pasar menengah. Ponsel pertama akan dilengkapi keyboard fisik, dan satu lagi memiliki layar sentuh.

Perusahaan Blackberry belum berencana untuk meluncurkan ponsel dengan sistem, BB10. Tetapi akan terus memperbarui sistem itu untuk mereka yang sekarang masih menggunakannya.

Penjualan Blackberry turun hampir senilai US$200 juta (atau sekitar Rp2 triliun) dari bulan Desember 2015 sampai Februari 2016. Chen mengatakan ponsel Blackberry pertamanya, Priv, yang juga berbasis Android ternyata terlalu mahal.

"Fakta bahwa kami meluncurkan ponsel pintar kelas atas mungkin tidak bijak," tutur Chen kepada situs berita Uni Emirat Arab, The National.

"Banyak pelanggan mengatakan kepada kami, "Saya ingin membeli ponsel Anda, tapi harga US$700 (atau sekitar Rp9 juta) terlalu mahal bagi saya. Saya lebih tertarik pada ponsel murah seharga US$400 (atau sekitar Rp5 juta)."

Chen sebelumnya menyalahkan turunnya angka penjualan yang dialami perusahaan itu sebagai akibat dari keterlambatan dalam negosiasi dengan jaringan seluler yang terkait dengan ponsel Priv.

Pada Maret lalu, Facebook dan anak usahanya WhatsApp mengumumkan untuk menghentikan dukungan terhadap sistem operasi Blackberry.

Blackberry mengatakan "sangat kecewa" dengan keputusan tersebut.

"Jika Blackberry bertekad untuk tetap dalam bisnis hardware, keputusan untuk menawarkan perangkat baru dengan harga menjangkau kelas menengah, adalah langkah yang masuk akal," kata analis Ben Wood dari CCS Insight.

"Kami percaya masih ada peluang dengan para pelaku usaha yang tidak ingin berkorban dengan memberikan iPhone kepada para karyawan mereka. Mereka juga menginginkan ponsel pintar berbasis Android yang kuat, terjangkau dan aman disesuaikan dengan penggunaan bisnis."

Sumber: BBC
Editor: Dodo