Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bentrok dengan Milisi Abu Sayyaf, 18 Pasukan Khusus Filipina Tewas
Oleh : Redaksi
Senin | 11-04-2016 | 09:14 WIB
abu_sayyaf_by_ap.jpg Honda-Batam
Milisi Abu Sayyaf. (Foto: AP)

BATAMTODAY.COM, Manila - Sebanyak 18 orang warga asing disandera di Filipina, diduga semuanya berada di tangan kelompok Abu Sayyaf.

Militer Filipina mengatakan bahwa 18 tentara pasukan khususnya, tewas dalam pertempuran sengit melawan milisi Islamis di selatan Filipina. Sedikitnya 50 tentara lain terluka pada Sabtu saat terjadi bentrokan dengan kelompok Abu Sayyaf di pulau Basilan.

Sementara itu, lima milisi terbunuh, kata tentara. Militer Filipina dilaporkan menyasar pemimpin Abu Sayyaf yang sudah mengucapkan janji setia pada kelompok yang menyebut dirinya Negara Islam atau ISIS.

Pemerintah AS menawarkan imbalan sampai $5 juta atau sekitar Rp65 miliar untuk informasi yang berujung pada penangkapan Isnilon Hapilon.

Sedikitnya empat tentara dipancung dalam bentrokan dengan sekitar 100 milisi Abu Sayyaf, AFP melaporkan pernyataan juru bicara miltier setempat.

"Kelompok kami berusaha menyerang mereka. Di tengah jalan, mereka disergap," kata Kolonel Benedict Manquiquis, juru bicara dari kesatuan tentara yang terlibat dalam pertempuran, pada stasiun radio DZRH.

"Musuh berada di posisi yang lebih tinggi sehingga ke manapun tentara kami berlindung, mereka tetap diserang oleh senjata berat dan bahan peledak buatan," katanya.

Pemerintah bergerak melawan Abu Sayyaf setelah serangkaian penculikan warga asing, kata juru bicara militer regional Mayor Filemon Tan.

Jumat lalu, seorang pensiunan pendeta Italia dibebaskan oleh Abu Sayyaf setelah disandera selama enam bulan.

Delapan belas warga asing lainnya, termasuk dua warga Kanada dan seorang warga Norwegia, disandera di Filipina.
Hampir semuanya diduga berada di tangan kelompok Abu Sayyaf di lokasi penahanan sekitar pulau Jolo, dekat pulau Basilan.(Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani