Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BBM Langka di Anambas, Diduga Permainan Oknum
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 31-03-2016 | 17:56 WIB
BBM.jpg Honda-Batam
Ilustrasi BBM. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium kembali langka di Kabupaten Anambas Provinsi Kepri. Masyarakat mengeluh akibat susahnya mendapatkan BBM. Akibatnya, aktivitas mereka pun terganggu. 

Salah satu pekerja bangunan, Ical mengatakan, dirinya kesulitan dalam bekerja akibat bensin yang ada di mesin gensetnya telah kering. Maka, pemasangan beberapa material pun harus ditunda.

"Kalau bensin tidak ada, pekerjaan kita harus ditunda bang. Sebab penghasil listrik yang kita gunakan genset, kalau listrik dari PLN tidak kuat bang. Mau tidak mau, ya seperti inilah bang, pintu sorongnya harus ditunda dulu menunggu bensin ada," katanya Kamis (31/3/2016).

Di tempat terpisah, salah seorang warga Tarempa, Herman mengatakan, hal ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah sering terjadi. Inilah yang dijadikan kesempatan beberapa oknum penjual bensin eceran dalam botol 1,5 liter.

"Ini sudah sering terjadi, bahkan ini menjadi momen yang sangat menguntungkan beberapa penjual bensin eceran. Sebab mereka menyimpan dulu, sampai benar-benar kosong. Tiba sudah ada yang putus minyak baru dikeluarin dan harganya pun naik Rp2.000 hingga Rp 5.000. Nah ini yang kita herankan, mereka pintar mengambil keuntungan ketika orang sudah kesusahan," paparnya.

Kelangkaan minyak ini diakui Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Anamabas, Wan Zuhendra yang mengatakan, bensin masih dalam perjalanan menuju Tarempa.

"Masyarakat sabar dulu, kapal pengangkut minyak telah dalam perjalanan menuju Tarempa, mungkin besok sudah sampai di sini," ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Pelaksana tugas(Plt) Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Alam(ESDM) Kabupaten Kepulauan Anambas,Yunizar mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Agen Penyalur Minyak Subsidi (APMS). "Kapal pengangkut minyak itu telah berada di Natuna, mungkin besok bensin sudah masuk dan kembali normal," jelasnya. 

Editor: Dardani