Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kondisi Jalan Raya Bintan Belum Stabil, Butuh Perhatian Pemerintah
Oleh : Harjo
Selasa | 01-03-2016 | 18:38 WIB
AKBP_Cornelius_Wisnu_Adji_Pamungkas.jpg Honda-Batam
Ajun Komisaris Besar Polisi Cornelius Wisnu Adji Pamungkas, Kepolres Bintan (Foto : Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Selain faktor kesalahan manusianya, kecelakaan lalulintas di jalanraya bisa juga dipicu karna kondisi alam seperti jalan licin karna hujan, minimnya penerangan serta tekstur jalan yang kurang stabil.

Khusus untuk jalan raya di kabupaten Bintan, walaupun sebagian besar kecelakaan karena kesalahan pengendara, namun tidak terlepas dari faktor jalan yang masih belum staabil.

"Presentasi angka kecelakaan lalulintas di Bintan tergolong tinggi dan tidak heran sering menelan korban jiwa. Itu sebagian akibat masih kurangnya kesadaran pengendara terutama menggunakan alat kelengkapan berkendaraan," ungkap Ajun Komisaris Besar Polisi, Cornelius Wisnu Adji Pamungkas Kepolres Bintan kepada BATAMTODAY.COM di Mapolres Bintan, selasa (1/3/2016).

Cornelius menyampaikan, untuk kondisi jalan terutama jalan lintas barat yang merupakan jalan nasional, kondisinya memang belum stabil. Sehingga masih sangat dibutuhkan perhatian khusus dari Pemerintah. Mengingat jalan lintas barat salah satu akses yang ramai digunakan pengendara, dari arah Tanjungpinang ke Tanjunguban dan sebaliknya.

"Terkait masalah kondisi jalan yang belum stabil tersebut, sudah kita sampaikan ke Pemerintah Daerah. Agar bisa mendapatkan perhatian demi kenyamanan pengguna jalan, saat mengendarai kendaraan," harapnya.

Disisi lain, faktor penerangan yang sebagian jalan belum ada, juga penting menjadi perhatian. Minimal ditempat yang sudah ada aliran listrik, mengingat di Bintan, belum semua jalan yang dilintasi diterangi listrik.

"Karena belum semua lintasan jalan raya teraliri listrik, setidaknya bagian yang sudah dialiri listrik harua ada penerangan. Semoga ini bisa di realisasikan oleh Pemerintah di Bintan," harapnya.

Andi Masdar Paranrengi, tokoh masyarakat Bintan kepada BATAMTODAY.COM menyampaikan, permasalahan lampu penerangan jalan memang harus dimaksimalkan oleh Pemerintah. Mengingat setiap pelanggan secara keseluruhan dikenakan pajak penerangan jalan.

"Artinya apa yang dibayarkan oleh masyarakat harus diseimbangkan oleh Pemerintah dengan pelayanan. Jangan sampai ada kesan, pembayaran pajak penerangan jalan tetapi sebagian jalan tidak memiliki penerangan saat malam hari," ujarnya.

Masdar mengatakan, bagi pelanggan yang mengunakan pembayaran sistem isi ulang atau token, jelas sangat terasa. Sebab saat pelanggan membeli pulsa listrik Rp100 ribu dipotong minimal 25 persen.

"Sebagian pelanggan yang beralih dari sistem manual ke elektronik atau isi ulang, merasa pengeluaran jauh lebih boros bila dibandingkan dengan sistem manual. Karena masyarakat yang tidak memahami jelas mengeluh, walau sangat pahit. Belum lagi jika terlambat membayar listrik, maka resikonya akan langsung di putus. Walaupun pelayanan yang dirasakan belum maksimal," imbuhnya.

Editor : Udin