Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ramli Lapor Polisi Gegara Anak Dilempar Sepatu Gurunya
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 29-02-2016 | 14:33 WIB
polsek_sekupang_baru.jpg Honda-Batam
Mapolsek Sekupang,

BATAMTODAY.COM, Batam - Ramli, warga Perumahan Baitulhasannah Blok D no.02 Sekupang mendatangi kantor polisi untuk melapor lantaran tak terima anaknya berinisial HC yang duduk di kelas V sebuah SD swasta di Tiban Koperasi mengalami memar di pinggang sebelah kanan akibat dilempar sepatu oleh wali kelasnya.

Ramli menuturkan, peristiwa pelemparan itu dilakukan seorang guru berinisial P pada Jumat (26/2/2016) lalu. "Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti binatang. Kalau memang bandel, kan ada aturan yang berlaku. Tata cara mendidik anak yang benar. Jangan main cara seperti binatang gitu," ujar Ramli di kediamannya, Senin (29/2/2016).

Dia menuturkan bahwa peristiwa yang menimpa anaknya itu diketahui ketika sang anak pulang dari sekolah pada Jumat lalu, mengeluh kesakitan di pinggang sebelah kanan kepada ibunya bernama Magdalena (30).

"Saya kegat pas anak pulang itu mengeluh kesakitan di pinggang sebelah kanan. Ketika saya lihat, sudah memar dan membiru. Saya tanya anak saya, katanya dia dilempar sepatu sama wali kelasnya," kata Magdalena di kediamannya.

Pelemparan itu dilakukan P lantaran HC melakukan keributan dengan kawan sekelasnya. Mengetahui tengah gaduh di dalam kelas, P langsung melayangkan sepatu kulit warna hitam terhadap korban.

"Anak saya sempat mengelak, tapi tetap saja kena lemparan sepatu. Sekarang anak pertama saya trauma dan enggan pergi ke sekolah," kata Magdalena.

Magdalena mengaku sempat mendatangi wali kelas dan kepala sekolah serta yayasan yang mengelola sekolah itu guna menanyakan kebenaran kasus yang dialami anaknya. Namun saat itu sang wali kelas tidak berada di tempat, sementara kepala sekolah disebutnya tak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan itu.

"Makanya sore itu saya langsung membuat laporan di Mapolsek Sekupang. Karena perbuatan guru yang seharusnya mendidik anak dengan benar itu jauh dari kata pembinaan," ujar Magdalena.

"Sampai sekarang tidak ada kepala sekolah maupun guru itu datang ke rumah. Kita membuat laporan agar kejadian ini tidak terulang kembali ke siswa yang lain. Karena perlakukan wali kelas seperti ini sudah sangat brutal," tambah Ramli dengan nada kesal.

Editor: Dodo