Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hadapi Berbagai Tantangan, Populasi Asia Cepat Menua
Oleh : Redaksi
Sabtu | 27-02-2016 | 09:50 WIB
manula_by_voa.jpg Honda-Batam
Manula di Asia. (Foto: VOA)

BATAMTODAY.COM, Shanghai - China menghadapi populasi yang menua dengan cepat, sementara Jepang melaporkan sekitar 30 persen dari penduduknya sudah berusia lebih dari 60 tahun. Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan dan Singapura mengalami kecenderungan yang sama.

Para ahli kependudukan mengatakan Asia mengalami salah satu perubahan demografi yang paling mendalam sepanjang ingatan, karena jumlah orang yang lebih tua dari 65 tahun diperkirakan akan tumbuh dari 300 juta menjadi sekitar satu miliar pada tahun 2050.

Seperti dilaporkan wartawan VOA Ron Corben, pemerintah-pemerintah di kawasan itu terpaksa harus membahas perubahan kebijakan, mulai dari perawatan medis, usia pensiun dan program pensiun untuk mengatasi pergeseran demografi yang cepat ini.

Di ruang tunggu rumah sakit umum Bangkok, pasien usia lanjut berbaring di ranjang rumah sakit menunggu diperiksa dan diobati. Pemandangan ini sudah rutin terlihat di rumah sakit dan menyoroti meningkatnya tantangan medis dan sosial yang dihadapi Thailand dengan populasi yang menua.

Di Thailand, lebih dari 10 persen dari 67 juta penduduknya berusia 65 tahun atau lebih. Bank Dunia memproyeksikan tahun 2040, penduduk berusia 65 tahun ke atas akan berjumlah 17 juta, lebih dari seperempat populasinya.

Porametee Vimolsiri, sekretaris jenderal lembaga penelitian pemerintah, National Economic and Social Development Board (NESDB), lembaga pembangunan sosial dan ekonomi nasional, mengatakan populasi yang menua di Thailand merupakan tantangan kebijakan yang perlu ditangani.

"Dibanding negara-negara Barat lainnya, kami menua sangat cepat. Meskipun ada kesamaan dengan negara-negara yang telah mengalami situasi penuaan sebelumnya, di Thailand kami akan mengalami perubahan yang sangat cepat padahal kami bukan negara berpenghasilan tinggi, kami belum kaya. Jadi ini masalah yang bcukup besar," kata Porametee Vimolsiri.

China juga menghadapi populasi yang menua dengan cepat, sementara Jepang melaporkan sekitar 30 persen dari penduduknya sudah berusia lebih dari 60 tahun. Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan dan Singapura mengalami kecenderungan yang sama.

Mantan ekonom Bank Dunia Kirida Bhaopichitr, yang kini menjabat direktur riset di lembaga penelitian swasta, Thailand Development Research Institute (TDRI), mengatakan salah satu dampaknya adalah penurunan tenaga kerja yang cepat bagi banyak negara.

"Jadi di banyak negara Asia Timur, sementara negara-negara ini menua, tenaga kerja merosot. Di Thailand antara 2010 dan 2040 kami menduga tenaga kerja akan turun bahkan lebih dari 10 persen. Di Korea Selatan tenaga kerja bahkan akan turun lebih dari 15 persen. Jadi kelompok usia 15-64 tahun akan menurun," kata Kirida Bhaopichitr.

Eduardo Klien, direktur regional Asia Timur dan Pasifik untuk HelpAge International, mengatakan perubahan demografis akan berdampak besar pada masyarakat di kawasan itu.

Klien mengatakan studi PBB di Vietnam menemukan bahwa pada tahun 2030, dana pensiun negara itu akan benar-benar habis.

Di China, kebijakan pemerintah adalah mengharuskan 90 persen lansia dirawat di rumah, tujuh persen di tingkat masyarakat dan hanya tiga persen di panti jompo.

Kirida mengatakan perubahan kebijakan yang perlu diterapkan termasuk langkah-langkah untuk menaikkan tingkat kesuburan, meningkatkan partisipasi tenaga kerja perempuan, memperpanjang masa kerja lansia, dan memungkinkan lebih banyak imigrasi dari luar serta restrukturisasi ekonomi untuk mengatasi tantangan-tantangan itu pada tahun-tahun mendatang. (Sumber: VOA Indonesia)

Editor: Dardani