Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bupati Karimun Minta Perusahaan Prioritaskan Tenaga Kerja Anak Tempatan
Oleh : Nursali
Senin | 15-02-2016 | 17:42 WIB
aunur_rafiq.jpg Honda-Batam
Bupati Karimun minta Perusahaan prioritaskan tenaga kerja anak tempatan (Foto : dok batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Harapan tenaga kerja asal Kabupaten Karimun pupus. Pasalnya dua perusahaan besar yakni PT Saipem dan PT Oil Tanking yang beroperasi di Kabupaten sudah mulai mempersempit lapangan pekerjaan, untuk tenaga kerja lokal.

Forum Anak Karimun Bersatu (FAKB) dalam presentasi tenaga kerja yang digelar di ruang rapat Cempaka Putih perkantoran Bupati Karimun pada Senin (15/2/2016) menyampaikan, di awal sebelum masuknya kedua perusahaan Internasional ini di Karimun, para pekerja lokal menaruh harapan besar untuk dapat bekerja di perusahaan tersebut.

"Melalui projek-projek perusahaan yang akan menerima tenaga kerja secara besar-besaran, kami sangat menaruh harapan yang begitu besar, dengan harapan kami dapat bekerja di PT tersebut. Namun, harapan itu pupus," ungkap pengurus Forum Anak Karimun Bersatu (FAKB), Dadang dalam rapat tersebut.

Menurut data yang ia dimiliki, masih banyak tenaga kerja asal tempatan yang menganggur. Mulai dari putus kontrak kerja, hingga pelamar pekerjaan yang tidak kunjung dipanggil oleh perusahaan.

"Banyak anak Karimun yang menganggur. Dari data yang kami peroleh dari masing-masing Kelurahan, ada yang sampai 6 kali mendaftar mencari kerja, namun tidak pernah dipanggil-panggil. Ada juga yang pernah bekerja, setelah itu diputus kontraknya," ungkapnya lagi.

Menanggapi hal tersebut Bupati Karimun, Aunur Rafiq meminta kepada seluruh perusahaan tanpa terkecuali yang beroperasi di Kabupaten Bumi Berazam ini, untuk memprioritaskan tenaga kerja asal karimun.

"Jumlah tenaga kerja Saipem 4878, Karimun 2118 artinya 52 persen. Kita ingin agar PT Saipem dapat melibatkan Pemerintah Daerah melalui disnaker, dalam perekrutan tenaga kerja mereka," ujarnya
 
Sejauh ini terdapat 367 Perusahaan di Karimun,  meliputi berbagai macam bidang usahai. "Komitmen kita, 30 persen tenaga tempatan sudah dapat diterima di perusahaan-perusahaan yang ada. Namun kita tetap mengikuti prosedur, melalui tes yang dibuat oleh perusahaan tersebut," tegasnya.

Lebih jauh Rafiq menegaskan tentang upaya Pemerintah Daerah untuk memposisikan diri di Perusahaan.

"Yang dikatakan pekerja Karimun itu, lahirnya di Karimun, KTPnya pun Karimun. Kalau berdasarkan KTP saja, jumlahnya cukup banyak. Inilah alasannya mengapa kita sondingkan Disnaker dalam perekrutan," pungkasnya 

Editor : Udin