Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Imlek, Vihara Bhakti Sasana Tanjungpinang Ramai Pengunjung
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 08-02-2016 | 20:25 WIB
Sembahyang Imlek di tanjungpinang.jpg Honda-Batam
Warga Tionghoa di Tanjungpinang melaksanakan sembahyang di vihara saat Imlek. (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Selain berkumpul dan makan bersama keluarga, perayaan Imlek 2567 yang jatuh pada Senin, 8 Februari 2016, juga diisi dengan sembahyang di vihara. Yakni, sebelum bersilaturahmi dengan rekan, sahabat dan sanak famili. 

Seperti halnya Yanto dan keluarganya, mereka bersama-sama sembahyang demi keselamatan keluarga di Vihara Bahtra ‎Sasana, Tanjungpinang. 

Selain Yanto, ratusan warga Tionghoa dari Tanjungpinang-Bintan dan bahkan warga negara luar seperti Singapura dan Malaysia juga ramai melakukan pembakaran lilin, garu dan kertas doa. Tak lupa, sesajen lainya dalam ritual sembahyang keselamatan tahun baru Imlek di Vihara Batra Sasana Tanjungpinang. 

Willi, warga Tionghia lainya, juga mengatakan, kedatanganya dan keluarga ke vihara itu adalah untuk sembahyang meminta keselamatan keluarganya. Dengan memanjatkan syukur, Willi mengaku berharap agar di tahun Monyet Api 2016 ini, diberikan ketentraman dan kemanan di Tanjungpinang. 

"Kita berharap agar semuanya makin sukses, sehat-sehat dan tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Khusunya, usaha dan perekonimian di Tanjungpinang," ujarnya, Senin (8/2/2016).

Sementara itu, Ahok mengaku Tahun Monyet Api 2016 ini, dikatakanya kurang bagus. Namun demikian, dia juga berharap ada perbaikan pada ekonomi dan kemanan di Kota Tanjungpinang dan Provinsi Kepri. "Mudah-mudahanlah kita semua sehat, aman dan makin sukses," ujarnya lagi. 

Sementara itu, pengurus Vihara ‎Bahtra Sasana, simpang jalan Temiang Tanjungpinang, Tan Adji alias Aci mengataka, biasanya ritual sembahyang yang dilakukan warga Tionghoa ketika menyambut tahun baru Imlek. Kemudiaan pada hari keenam nantinya, warga Thionghoa akan kembali datang bersembahyang. 

"Ritual sembahyang dimulai dari pembakaran lilin, kemudiaan garu, serta kertas dan sesajen lain, dengan doa dan permohonan agar seluruh keliarga selamat dan rizki pada sang Budha," paparnya. 

Aci juga menambahkan, dibandingkan tahun lalu, warga yang sembahyang tahun ini lebih ramai, selain warga Tanjungpinang dan Bintan, sejumlah warga Luar seperti Batam, Lingga, Karimun dan bahkan dari luar negeri juga banyak yang datang. 

Usai pelaksanaan sembahyang, saling berbagi dengan memberikan hadiah "angpau" bagi sesama dan kurang mampu. 

Editor: Dardani