Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pencemaran Lingkungan

Limbah Minyak Hitam Penuhi Pantai Sekera Bintan
Oleh : Harjo
Sabtu | 06-02-2016 | 12:34 WIB
sludge-oil-sekera.jpg Honda-Batam
Seorang warga melintas diantara tumpukan limbah minyak hitam yang memenuhi tepi Pantai Sekera, Bintan, (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Gumpalan berupa limbah minyak hitam sebesar bola kasti hingga seperti botol air mineral, memenuhi sepanjang Pantai Sekera, Kelurahan Tanjunguban Utara, Serikuala Lobam, sejak sekitar pukul 05.00 WIB, Sabtu (6/2/2016).

Ramli (45), salah seorang nelayan Kampung Sekera, kepada BATAMTODAY.COM menyampaikan, setiap musim angin utara, memang pantai ini selalu kedatangan limbah. Tetapi untuk kali ini, sangat parah bila dibandinglan dengan beberapa tahun terakhir.

"Setiap musim angin utara, kita selalau menerima kedatangan limbah berupa minyak hitam dengan berbentuk, baik berupa cairan atau gumpalan. Kali ini berupa gumpalan atau bongkahan besarnya ada yang hampir sama dengan bola voli," ungkapnya.

Ramli lebih jauh dengan datangnya limbah minyak seperti ini sangat menganggu aktivitas nelayan terutama yang memiliki kelong atau jaring laut yang secara otomatis alat tangkap nelayan rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Sementara untuk di pantai, warga yang biasanya masih bisa beraktivitas di tepi pantai, namun dengan adanya limbah secara otomatis sudah tidak bisa.

"Bongkahan limbah yang sebagian besar sudah berada di pantai ini, akan mencair apabila terkena panas. Diperkirakan untuk menghilangkan limbah tersebut memakan waktu lebih dari 5 bulan. Itu kalau limbah yang ada ditimbun, tetapi akan muncul lagi apabila terkikis air laut. Permasalahan ini menjadi dilema yang terus di terima oleh masyarakat nelayan setiap tahunnya," terangnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Zahar, nelayan asal Kampung Sekera lainnya. Menurutnya kedatangan limbah yang sudah sampai di pesisir Pantai Sekera dan diperkirakan hingga wilayah Kecamatan Teluksebong, kali ini baru tahap awal. Karena di laut depan Pantai Sekera masih banyak limbah serupa yang masih mengapung atau hanya menunggu terbawa gelombang laut ke pantai.

"Saya pagi ini baru pulang dari melaut dan saat perjalanan pulang masih depan Pantai Sekera juga menemukan bongkahan limbah minyak hitam yang terapung-apung dan hanya menunggu waktu sampai ke pesisir pantai yang saat ini sudah dipenuhi dengan limbah minyak hitam," terangnya.

Zahar berharap kepada pihak pemerintah dan instansi terkait bisa memberikan bantuan agar limbah yang saat ini memenuhi pantai bisa dibersihkan, mengingat kalau hanya ditimbun, membutuhkan waktu lama hingga berbulan-bulan.

"Selama ini saat kedatangan limbah, kami hanya menimbunnya dengan risikonya limbah akan muncul lagi, apabila pasir yang digunakan untuk menimbun limbah terbawa air laut. Makanya kita berharap dari pihak pemerintah serta instansi lainnya, bisa membantu mencarikan solusinya, agar limbah bisa segera hilang dengan waktu tidak terlalu lama," harapnya.

Pantauan di lapangan, dengan adanya limbah di pantai Kampung Sekera, belum ada pihak pemerintah atau instansi yang datang ke lokasi.

Editor: Dodo