Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lewat Jejaring Twitter

Kalangan Musisi Bereaksi Atas Kerusuhan London
Oleh : Dodo
Selasa | 09-08-2011 | 11:55 WIB
kerusuhan-london.gif Honda-Batam

Kerusuhan massa yang terjadi di London. (Foto: Istimewa)

LONDON, batamtoday - Kerusuhan yang terjadi di Tottenham, London, Inggris sejak Sabtu 6 Agustus lalu menyusul tewasnya Mark Duggan dalam sebuah taksi akibat ditembak anggota kepolisian memancing para musisi untuk bersuara.

M.I.A., vokalis/gitaris band indie rock Franz Ferdinand, Alex Kapranos, dan penyanyi/rapper Example adalah beberapa di antaranya yang turut berkomentar pada situs media sosial Twitter dengan menyertakan hashtag #LondonRiots atau #LondonRiot.

“Saya akan pergi ke lokasi kerusuhan untuk membagikan teh dan coklat Mars bar,” tulis M.I.A. yang, seperti dikutip dari RollingStone, memicu kemarahan para pengikutnya karena dianggap telah secara spektakuler salah dalam menilai.

Alex Kapranos menuliskan sesuatu yang lebih keras. Vokalis Franz Ferdinand itu mempertanyakan keberadaan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, ketika kerusuhan dan penjarahan semakin meluas. “Where the fuck are the Bullingdon boys? What's wrong you cunts? Apakah kalian baru akan menyudahi liburan ketika Fortnum dan Mason sudah dijarah?” tulisnya.

Sementara itu Example menuliskan frustasinya yang dibumbui humor. “Semua [restoran] Nandos kebakaran? Ada chicken wing yang gosong. Tolong tarik semua tentara dari Afghanistan dan hentikan semua omong kosong ini sekarang,” kecamnya.

Namun, bukan hanya musisi internasional saja yang menunjukkan kepeduliannya pada tragedi tersebut. Arian 13, vokalis Seringai pun sempat berkomentar dengan menyoroti kemiskinan yang melanda Tottenham sebagai latar belakang terjadinya kerusuhan tersebut. “Emang pada dasarnya anak muda miskin di jalanan. Kematian [Mark] Duggan hanya pemicu. *sigh*,” tulis Arian.

Kematian Mark Duggan, 29 tahun, itu memang disebut-sebut sebagai pemicu kemarahan warga Tottenham. Ratusan massa menumpahkan amarah dengan membakar mobil, menjarah toko dan melempari bangunan-bangunan di jalanan Tottenham dengan batu.