Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Huzrin Hood dan Lintas Organisasi Apresiasi Kinerja TNI-Polri dalam Pengamanan Pilkada Kepri 2015
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 23-12-2015 | 09:31 WIB
tni.jpg Honda-Batam
Netralitas TNI - Polri pada Pilkada 2015 (foto:ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sejumlah organisasi masyarakat, tokoh agama, tokoh adat serta tokoh masyarakat di Provinsi Kepri menyatakan apreasinya kepada aparat TNI dan Polri serta yang telah bekerja sama dan berperan aktif dalam upaya menjaga kemanan dan kenyamanan demi suksesnya pelaksanaan Pilkada serentak di Provinsi Kepri.

Pelaksanaan Pilkada serentak Provinsi Kepri dan kabupaten/kota di Kepri dikatakan sejumlah tokoh itu, tak luput dari andil dan partisipasi TNI-Polri serta Bawaslu dalam memberikan kemananan, hingga pelaksanaan Pilkada yang diselenggarakan KPU dapat berjalan dengan baik dan tertib.

"Kami menilai, kondusifnya Pilkada serentak di Provinsi Kepri adalah buah kerja keras TNI-Polri dalam menjalankan tugasnya," ujar Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepri, Abdul Razak, kepada wartawan di Hotel Aston Tanjungpinang, Selasa (22/12/2015).


Dari kaca mata LAM, TNI telah menunjukkan netralitasnya dalam melakukan penjagaan ketat untuk membantu Polri. Sehingga pelaksanaan Pilkada di Kepri berlangsung sebagaimana mestinya.

"Tugas pengamanan yang dilakukan TNI-Polri, merupakan titah dari Presiden. Hal itu sudah mereka jalankan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang ada. Apalagi tidak sedikit pun ada upaya dari kedua pihak untuk ke salah satu pasangan calon dalam Pilkada serentak di Kepri," jelasnya.

Senada dengan itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kepri, Razali Jaya, menuturkan, FKUB sebagai wadah tokoh dan umat lintas agama di Provinsi Kepri ini memandang pelaksanaan Pilkada serentak di Kepri sudah berjalan dengan sukses.
 
"Sejauh ini, pelaksanaan Pilkada aman dan tertib serta berjalan dengan baik. Hal itu ditandadi dengan tidak adanya gangguan dan kegaduhan-kegaduhan yang mengganggu kondusifitas di Kepri ini. Demikian juga pelaksanaan Pilkada di ibu kota provinsi, sangat kondusif," ujarnya.

Sebelumnya, kata Razali Jaya, para tokoh agama di Kepri juga sudah menentukan empat kesepakatan menyikapi Pilkada serentak di Kepri, yakni seluruh tokoh umat beragama sepakat mendukung Pilkada serentak 9 Desember 2015. Itu dilakukan para tokoh lintas agama untuk mengajak para jama’atnya untuk mendukung dan berpartisipasi dalam Pilkada 9 Desember lalu.

Kemudian, seluruh tokoh lintas agama juga mengajak semua umatnya untuk menggunakan hak suaranya pada Pilkada serentak 9 Desember 2015 itu. Lalu para tokoh lintas agama berharap agar Pilkada serentak 9 Desember 2015 ini, jangan sampai memecah belah umat beragama di Provinsi Kepri dan justru melalui Pilkada ini menjadi momentum untuk membangun persatuan dan kesatuan antar umat beragama.

"Terakhir para tokoh lintas agama berharap kepada siapapun yang terpilih menjadi Gubernur Kepri agar jangan bersikap jumawa alias tinggi hati. Dan bagi yang belum terpilih, agar jangan marah dan memprovokasi pendukungnya untuk melakukan tindakan anarkis," tuturnya.

Semua pasangan calon, katanya lagi, harus dapat menerima apapun hasil Pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu. "Jangan karena perbedaan, kita terpecalah. Apalagi karena kepentingan-kepentingan kelompok," tegasnya.

Sementara itu, tokoh sentral perjuangan pembentukan Provinsi Kepri, Huzrin Hood, juga menilai Pilkada serentak di Provinsi Kepri sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

"Justru sebaliknya, dengan kerja sama dan bantuan TNI dan Polri maka pelaksanaan Pilkada di Kepri dapat terlaksana dengan baik, tanpa sesuatu hal yang terjadi. Bahkan dalam Pilkada Kepri kemarin, TNI dan Polri berdiri netral sesuai dengan yang diperintahkan Presiden," ujarnya menanggapi keterlibatan TNI dalam pengamanan Pilkada di Kepri.

Editor: Udin