Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

The Miracle of Blood Therapy, Raja Bakhtiar dan Rodjikhi Bin Kusen

Ketika Darah Bicara...
Oleh : saibansah dardani
Senin | 21-12-2015 | 09:18 WIB
P_20151220_130046.jpg Honda-Batam
Raja Bakhtiar, ahli terapi darah yang juga anggota DPRD Provinsi Kepri. (Foto: Saibansah)

KALAU hendak bertanya tentang diri, bertanyalah kepada darah. Karena darah tak pernah dusta! 


Boleh saja mulut berbusa-busa, tapi darah akan menyangkal semuanya. Darah juga akan berkata banyak mengenai pola hidup dan berbagai penyakit lainnya. Boleh saja seseorang mengklaim dirinya sehat wal afiat, tapi darah akan berkata yang sejujurnya. 

Itulah makanya, dokter dan para praktisi kesehatan alternatif akan bertanya kepada darah. Mereka akan mengetes darah para pasiennya. Termasuk, Raja Bakhtiar, praktisi kesehatan yang memilih darah sebagai cara untuk mengobati berbagai penyakit manusia. 

Suami Siti Aminah itu akan membuang darah pasiennya dengan menggunakan jarum suntik yang masih baru, steril. Kemudian, darah itu ditampung di atas koran. Saat itulah, pasien akan melihat langsung darahnya sendiri. 

Tampak jelas, darah yang penuh toksin, cairan asam urat atau asam lambung dan sebagainya, sangat beda dengan darah sehat. Darah itulah yang akan bertutur kepada pemiliknya, apa saja yang telah mereka konsumsi dan bagaimana pola hidup mereka selama ini. 

"Di dalam darah itulah semua penyakit bermuara. Dengan membuang darah kotor yang diambil dari kaki, maka semua toksin yang selama tahunan mengendap dalam tubuh akan terbuang," tutur pria bertubuh tegap itu kepada BATAMTODAY.COM. 

Sebelum proses penyembuhan pasien dilakukan, alumni Sekolah PGA (Pendidikan Guru Agama) Tanjungpinang tahun 1999 lalu itu akan memberikan air putih yang telah dido'akan. "Karena tujuh puluh persen tubuh manusia itu terdiri dari air, maka media air inilah yang paling tepat untuk proses pengobatan," lanjut sarjana agama dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Miftahul Ulum Tanjungpinang itu lagi. 

Dengan kemampuan yang dimilikinya saat ini, anak penyadap getah karet itu tidak melupakan tanggungjawabnya sebagai anggota DPRD Provinsi Kepri. Karena jabatannya saat ini itu adalah amanah dari rakyat Kepri yang akan dimintai pertanggungjawabanya kelak.  

Dan praktik terapi darah yang dilakukannya di Gedung LAM (Lembaga Adat Melayu) Lantai 2, Batam Center itu adalah bentuk lain dari pengabdiannya kepada masyarakat. Itulah makanya, Raja Bakhtiar tidak mematok biaya terapi pengobatan dari para pasiennya. Seikhlasnya.

Editor: Dardani