Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

IHSG Minus 8.555 Poin Ke Level 4,184.886

Rilisan Utang Amerika di Bawah Prediksi
Oleh : Sumantri/Dodo
Selasa | 02-08-2011 | 10:48 WIB
jsx_composite_index_open_market_Selasa_2_Agustus_2011_Ses_I.jpg Honda-Batam

jsx composite index open market Selasa 2 Agustus 2011 Ses I

BATAM, batamtoday - Bursa regional kini berada di area negatif menyusul sikap pasar yang mencemaskan mengenai perlambatan ekonomi Amerikat Serikat. Hal ini dikarenakan sejak empat hari terakhir rilisan data AS yang terus berada di bawah prediksi.

 

Selain itu, pasar juga dikhawatirkan mengenai perkembangan Washington, dimana Parlemen AS setujui RUU kenaikan plafon utang dan penghematan belanja AS dengan 269 suara setuju dan 161 menentang, pada Selasa pagi waktu Asia . 

"RUU ini akan menuju voting di Senat AS yang direncanakan pada Selasa pagi waktu AS (Selasa malam waktu Asia ) dimana diekspektasi akan mendapatkan persetujuan dan kemudian dikirimkan ke Presiden AS Barrack Obama untuk ditandatangani dan menghindarkan AS dari default," ujar Johan Effendi, Senior Analis PT Phillip Securities Batam, kepada batamtoday, Selasa, 2 Agustus 2011.

Selain keputusan final mengenai plafon utang AS. Pasar juga terfokus pasar Jepang, dimana ada ekspektasi akan melakukan intervensi di pasar mata uang. Intervensi yang dilakukan Jepang ini menilai penguatan yen belakang ini bisa membebani kinerja sektor ekspor.

Serangkaian earnings baik dari Jepang, Hong Kong dan Singapura yang terjadwal hari ini, diharapkan mampu meredam kejatuhan indeks. Rapat regular Bank Sentral Australia (RBA) kali ini, diperkirakan akan mempertahankan suku bunga 4,75%.

Koreksi tipis pada indeks Dow Jones Industrial (DJI) jarang menghalangi sentimen bullish pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Akan tetapi, karena koreksi tersebut terjadi ketika harapan yang besar dari pelaku pasar Asia akan solusi dari krisis hutang Amerika, koreksi tersebut jelas membuat pelaku pasar di kawasan Asia menjadi kecewa. 

IHSG hari ini diperkirakan bakal bergerak bervariasi pada kisaran 4160-4250. Jika dilihat dari posisi penutupan kemarin, terlihat cukup banyak saham-saham yang masih memiliki potensi kenaikan yang cukup, seperti pada BBRI, GGRM, ASII, INDF, UNTR, ICBP. Akan tetapi, perlu diperhatikan juga bahwa jika trend naik IHSG berakhir, maka bisa jadi trend naik pada saham-saham tersebut juga akan berakhir.

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing di pasar spot valas antar bank Jakarta berada di level Rp8,460.00 per dolar Amerika, harga minyak di pasaran international berada di level 95.18 dolr per barel dan harga emas murni berada di level 1622.10 dolar Amerika per troy ounce.

Top Gainers pada perdagangan pagi ini diisi oleh saham berkode emiten SCPI yang naik 5500 poin ke level Rp35.500, GGRM naik 500 poin ke level Rp53.500 dan NIPS naik 400 poin ke level Rp4.500.

Top Losers pada perdagangan pagi ini diisi oleh saham berkode emiten ASII turun 850 poin ke level Rp70.800, ADMF  turun 350 poin ke level Rp13.050 dan SMDR turun 350 poin ke level Rp5.800. -350