Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Soal Sekuriti Terseret Kasus Pembunuhan Putri

Pengakuan Baharuddin dan Dodo Dianiaya Polisi
Oleh : ali/ sn
Senin | 01-08-2011 | 13:21 WIB
sekuriti-pitu.JPG Honda-Batam

Tujuh sekuriti yang terseret kasus pembunuhan Putri, sedang menunggu proses penangguhan penahanan. batamtoday/ ali

BATAM, batamtoday - Para sekuriti yang terseret menjadi tersangka pembunuhan Putri Mega Umboh, mengalami perlakuan tak manusiawi dari polisi. Dalam menjalani proses penyidikan, mereka dianiaya. Berikut pengakuan Baharuddin dan Dodo:

Sekujur tubuh saya mendapat perlakukan yang tidak manusiawi, sehingga hingga saat ini masih terasa nyeri di dada dan sakit di bagian kepala dan tulang rusuk.

"Saya dipaksa mengakui apa yang tidak saya lakukan. Kalau tidak mau ngaku, maka akan terus mendapat perlakukan kasar, ditendang dan dipukul di bagian kaki, badan, dada dan kepala," ujarnya, Sabtu (30/7/2011), yang diiyakan sekuriti lainnya yang juga terseret kasus pembunuhan Putri.

Dodo mengalami kesakitan yang berat. "Bengkak di kedua telinga saya, mulut miring ke kanan, dan tidak dapat bernafas karena saya merasakan tulang rusuk patah.

Selain itu, ada juga sekuriti yang terseret kasus pembunuhan putri, dianiaya oleh polisi menggunakan senjata api, besi, kayu, dan alat lainnya.