Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Selamet Hariyadi Ubah Tanjungunggat dari Kumuh Jadi Rumah Pangan
Oleh : Habibi
Kamis | 26-11-2015 | 16:28 WIB
Lurah-Tanjung-Unggat,-camat.jpg Honda-Batam
Lurah Tanjung Unggat, camat Bukit Bestari serta Kabida Ketahan Pangan BKP Kepri memanen sayuran hasil usaha ibu rumah tangga di Tanjung Unggat. (Foto: Habibi)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Lurah Tanjungunggat, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Selamet Hariyadi, berjuang mengembangkan daerahnya yang memang dikenal dengan daerah kumuh menjadi kawasan pengelolaan rumah pangan lestari, seperti yang dicanangkan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Kepulauan Riau.

Hal itu pun dimulai oleh Dinas Kelautan, Pertanian, Pertenakan, Kehutanan dan Energi (KP2KE) Kota Tanjungpinang, yang memberikan pelatihan-pelatihan bagi ibu rumah tangga guna memberdayakan lahan sempit untuk bercocok tanam sebagai usaha ketahanan pangan keluarga. Alhasil, kelompok yang mengikuti pelatihan tersebut mengikuti anjuran pemerintah dan memberikan kontribusi besar bagi keluarga.

"Kami telah banyak kali panen. Dan hari ini, Kamis (26/11/2015), kami panen yang keempat kalinya. Warga RT 2/RW3 telah mengembangkan usaha mereka guna ketahanan pangan keluarga, dan hasilnya sangat memuaskan untuk lahan sekecil ini," ujar Selamet saat ditemui di Jalan Sultan Machmud, Gang Swadaya, Kamis (26/11/2015).

Selamet bersama kelompok binaan KP2KE, Kelompok Bunga Seroja, hari ini memanen puluhan kilo kangkung, sawi, bayam, hasil dari kerja 15 orang anggota yang telaten mengurus usaha mereka tersebut.

Tanjungunggat menjadi "Rumah Pangan Lestari" diakui Selamet sangat diidamkan olehnya. Pasalnya, kawasan Tanjungunggat memang telah terkenal dimana-mana merupakan wilayah kumuh. Maka dari itu, dia berencana menggerakkan seluruh masyarakat Tanjungunggat yang mau bergabung dan memajukan daerah tersebut dengan membuat lahan tanam di pekarangan rumah.

"Seperti yang dikatakan oleh Kepala Bidang Ketahan Pangan BKP Provinsi, Pak Mitro, kita akan berupaya menjadikan Tanjungunggat sebagai rumah pangan lestari. Nanti, setelah semua masyarakat digerakkan, maka di depan gang akan dipasang plang 'Anda Memasuki Wilayah Rumah Pangan Lestari', tentunya akan banyak manfaat bagi warga sekitar," ujar Selamet.

Hal ini tentunya sangat diapresiasi oleh Camat Bukit Bestari, Riwayat, serta Kabag Ketahanan Pangan BKP Provinsi Kepri, Mitro Sarwan. Mitro yang BATAMTODAY.COM wawancarai mengatakan bahwa, menjadikan beberapa wilayah yang berpotensi sebagai "Rumah Pangan Lestari" merupakan program dari BKP. 

"Di Tanjungpinang sendiri sudah ada beberapa kelompok, baik itu dengan sistem hidroponik atau dengan tanah. Dan hasilnya setelah kami survei sangat memuaskan sekali," ujar Mitro.

Kendati demikian, pembentukan ini tentunya harus banyak dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah, kata Mirto. Pengeluaran yang memang tidak sedikit, seperti lahan induk, pupuk dan hal-hal lain untuk pengembangan rumah pangan lestari ini.

"Ini langsung menyentuh dan bermanfaat kepada masyarakat sendiri, tentunya dukungan juga diperlukan untuk merangsang," ujar Mitro.

Untuk itu, Mitro mengajak masyarakat, Khususnya Kota Tanjungpinang, mulai dari Kelurahan hingga RT/RW menggerakkan masyarakatnya guna membangun Rumah Pangan Lestari ini.

Sementara itu, Ketua Kelompok Bunga Seroja, Asmidar, mengaku bahwa kegiatan ibu-ibu setempat tersebut merupakan modal dan hasil jerih payah sendiri sehingga dapat berkembang. Mulai dari bibit, pupuk, hingga hal-hal lain yang teknis.

"Kami sangat berterima kasih karena KP2KE telah mengajarkan kami banyak hal tentang bercocok tanam, sampai sudah panen 4 kali. Namun, tetap kami berharap akan ada terus dukungan dari pemerintah baik itu materil maupun moril," ujar Asmidar. 

Untuk diketahui, para ibu-ibu di Tanjungunggat tersebut bercocok tanam di lahan yang sempit dengan memanfaatkan lahan yang sempat digunakan untuk menumpuk sampah warga. Dengan luas tanah sekitar 2x4 meter, para ibu-ibu berjuang penuh semangat dan hasilnya cukup memuaskan.

Editor: Dodo