Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ribuan Buruh Tanjunguncang Blokir Jalan Menuju Batuaji
Oleh : Harun al Rasyid
Selasa | 24-11-2015 | 10:45 WIB
buruh-tanjunguncang-bergera.jpg Honda-Batam
Ribuan buruh di Tanjunguncang memadati jalan menuju Batuaji. (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ribuan buruh gabungan dari organisasi SBSI, SPSI, FSPMI dan SPN, memblokir jalan dari arah Tanjunguncang menuju Batuaji, Selasa (24/11/2015) sekitar pukul 09.20 WIB. Buruh-buruh ini berasal dari sejumlah perusahan di Tanjunguncang. 

Pantauan BATAMTODAY.COM, tumpukan kendaraan roda dua dan roda empat berjejer di ruas jalan Brigjen Katamso. Akibat tumpukan kendaraan sepanjang kurang lebih 100 meter tersebut, arus kendaraan Tanjunguncang menuju Batuaji macet total. 

Tepatnya di depan PT Galatech, Tanjunguncang, ribuan massa ini memarkirkan kendaraan roda dua di bahu kanan dan kiri jalan. Tumpukan kendaraan para buruh ini juga terdapat di tengah-tengah jalan. Sementara sekitar ratusan buruh berusaha melakukan sweeping ke dalam PT. Galatech. Mereka menerikan yel-yel pengobar semangat untuk menarik simpati para buruh. 

"Tunggu buruh yang di dalam itu (PT. Galatech, red) keluar ikut gabung baru bisa jalan. Kalau tidak macet kayak gini terus," kata Endy, salah satu pengunjuk rasa. 

Di tempat yang sama, puluhan polisi yang berjaga-jaga di depan PT. Galatech melalui pengeras suara, meminta para buruh ini untuk tidak memblokir jalan. "Tolong kawan-kawan yang ada didepan, jangan blokir jalan. Beri kesempatan warga yang lain untuk lewat," seru salah satu polisi. 

Aksi blokade jalan ini juga menjadi perhatian warga sekitar. Beberapa warga pengguna jalan ini juga ikut menonton aksi para buruh di depan perusahaan tersebut. Namun, beberapa warga menyayangkan aksi blokade para buruh ini. 

"Kita yang sengsara, bang. Kalau mau demo silahkan, tapi jangan disini, susah mau lewat," ujar salah satu ibu dengan barang dagangan dibelakang motornya. 

"Mau ke pasar gak bisa. Kasihan warga yang lain yang mau kerja, jalannya macet," sahut Linda, warga Perumahan Pluto. 

Rencananya, ribuan buruh ini akan melakukan aksi demonstrasi menuntut agar Peraturan Pemerintah (PP) No. 78 segera dicabut. 

Editor: Dodo