Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepada Nurdin, Warga Tanjungtalok Bintan Berkeluh Kesah
Oleh : Harjo
Senin | 19-10-2015 | 14:45 WIB
_MG_5781.jpg Honda-Batam
Bersama warga Kampung Tanjungtalok, Nurdin berkayuh sampan. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Warga Kampung Tanjungtalok, Desa Teuksasah, Kecamatan Serikuala Lobam, Bintan, mengeluh kepada H. Nurdin Basirun, calon Wakil Gubernur Kepri nomor urut satu yang mendampingi M Sani (SANUR).

Keluh kesah itu mereka sampaikan saat Nurdin berkunjung ke kampung mereka, Senin (19/10/2015). Dalam kunjungan tersebut, Nurdin langsung menyatu dengan warga setempat yang mayoritas sebagai nelayan. 

Nurdi bahkan sempat mencoba pompong masyarakat menyisiri kampung Tanjungtalok dari laut. Nurdin juga menyempatkan diri makan bersama dengan warga kampung. 

Selain itu, Nurdin juga menanyakan keluhan para nelayan terkait kondisi perekonomian dan permasalahan keselamatan para nelayan saat melaut.

"Warga harus memperhatikan kebersihan lingkungannya, karena kalau laut atau pantai bersih otomatis selain kehidupan nelayan lebih nyaman, habitat laut seperti ikan, udang dan lainnya akan lebih terjaga," katanya.

Sementara itu, Saparudin, Ketua HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Kecamatan Serikuala Lobam, mengatakan menyampaikan apresiasi atas kunjungan Nurdin ke kampung tersebut.

"Kita sangat senang didatangi langsung oleh calon Wakil Gubernur Kepri. Semoga melalui kepemimpinan beliau ke depan, kehidupan nelayan yang ada di pesisir Bintan khususnya dan Kepri umumnya semakin mendapatkan perhatian dari pemerintah," harapnya.

Menyinggung masalah keselamatan para nelayan yang sering terancam apabila bersentuhan dengan nelayan asing, Saparudin mengatakan, salah satu penyebabnya adalah karena nelayan Bintan khususnya, tidak memiliki indentitas resmi.

Sehingga, mereka selalu diragukan. Seharusnya pemerintah bisa memberikan indentitas kapal ikan seperti pompong milik nelayan. Sehingga apa bila terjadi apa-apa di laut, semua pihak bisa lebih gampang mengenalinya.

"Pada zaman dulu, seluruh kapal milik nelayan memiliki indentitas resmi seperti nomor lambung kapal dan lainnya sehingga saat berada di laut, semua pihak bisa mengatahui asal atau indentitas kapal milik nelayan itu sendiri. Hal tersebut jelas untuk mempermudah semua pihak untuk mengetahui status kapal, bahwa kapal tersebut memang milik nelayan serta asalnya," terangnya.

Editor: Dardani