Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Acuan Belum Ada, Proyek DAK Disdikpora Bintan Sudah Berjalan
Oleh : Harjo
Rabu | 07-10-2015 | 14:56 WIB
Mahfur-Zurahman-Kadisdikpor.gif Honda-Batam
Mahfur Zurahman, Kepala Disdikpora Bintan.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Proyek renovasi untuk sekolah yang digulirkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2015 di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bintan, diduga sudah dijalankan walaupun belum ada acuannya.

"Kalau cerita Surat Keputusan (SK) dan tanggung jawab untuk pengerjaaan proyek secara swakelola itu sah-sah saja. Tetapi informasi yang kita terima justru gambar dari konsultan belum diserahkan kepada masing-masing sekolah. Melihat hal tersebut jelas ada yang janggal dalam pelaksanaan DAK 2015 untuk dunia pendidikan di Bintan," ungkap Jumrizal, tokoh pemuda Teluksebong kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Rabu (7/10/2015).

Jumrizal mempertanykan kalau pekerjaan sudah dilaksanakan tanpa ada acuan, lantas dasar pengerjaan tidak jelas, apalagi pekerjaan ada yang sudah mencapai 50 persen. "Siapapun dan apapun asannya jelas seluruh pekerjaan harus ada acuan. Kalau pekerjaan sudah berjalan, tanpa acuan lantas pertanggungjawabannya akan rancu," imbuhnya.

Mahfur Zurahman, Kepala Disdikpora Bintan, saat dikonfirmasi menyampaikan untuk pelaksanaan proyek DAK 2015 memang dianggarakan sekitar Rp 20 miliar, sampai sejauh ini memang sebagian sudah berjalan terutama untuk tingkat SLTA.

"Setelah menerima SK dan penanggungjawabnya adalah kepala sekolah memag sudah bisa bekerja, untuk mengejar waktu memang kepala sekolah diberikan tanggung jawab mutlak untuk melaksanakan proyek secara swakelola. Dalam pelaksanaannya juga tidak diperbolehkan ada intervensi dari oknum dinas," tegasnya.

Mahfur menyebutkan memang angggaran DAK belum cair, tetapi apa bila kepala sekolah sudah bisa melaksanakan pekerjaan sudah bisa berjalan. Mengingat pencairan anggaran sesuai dengan persentase dari pekerjaan itu sendiri.

"Kalau untuk pencairan dana, disesuaikan dengan persentasei dari pekerjaan. Sehingga pihak sekolah tidak perlu menunggu anggaran baru bekerja, karena apabila sudah ada SK dari dinas, sudah menjadi pegangan atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan," tambahnya.

Sementara itu, Sunaryono selaku Kepala SMAN 5 Bintan, membenarkan sekolahnya sudah mengerjakan proyek renovasi. Untuk material bangunan, pihak sekolah mengutang kepada salah satu toko bangunan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi waktu, karena kalau menunggu anggaran cair yang dikhawaturkan tidak terpat waktunya.

"Kalau menenunggu, ditakutkan tidak terkejar waktu makanya walau anggaran belum cair. Pekerjaan sudah kita jalankan, dengan cara material terlebih dahulu utang dengan toko bangunan. Untuk SMAN 5 sebanyak 11 ruang kelas yang dilakukan renovasi dan pelaksanaan sedang berjalan," terangnya

Editor: Dodo