Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tujuh PAC Pemuda Pancasila Bintan Sampaikan Mosi Tidak Percaya
Oleh : Harjo
Senin | 28-09-2015 | 08:46 WIB
_MG_5501.jpg Honda-Batam
Inilah surat mosi tidak percaya dari 7 PAC PP di Kabupaten Bintan. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Tujuh dari sepuluh Pengurus Anak Cabang (PAC)  Pemuda Pancasila (PP) se-Kabupaten Bintan, mengancam akan mundur, jika Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP Kepri tidak mencabut Surat Keputusan (SK) Karateker Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Bintan. 

Demikian ungkap Ramlan, Ketua PAC Kecamatan Bintan Utara, kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Minggu (27/9/2015). "SK Karateker MPC yang dipimpin oleh Surya Bintan sebagai Ketua dan Alfi Syahrin Arifin Sekretarisnya, masa berlakunya seharusnya sudah berakhir pada Desember 2013 atau maksimal 6 bulan sejak SK karateker dikeluarkan," ujar Ramlan. 

Ramlan menambahkan, selain SK karateker sudah lama berlaku dan dipaksakan untuk memilih pengurus PAC, karateker juga tidak bisa merealisasikan tugas dan fungsinya menyiapkan pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) PP di Kabupaten Bintan, yang seharusnya sudah dilaksanakan pada 2013 lalu.

"Adanya pemilihan pengurus yang diselenggarakan belum lama ini, terkesan dipaksakan dan pengelolaan organisasi tidak taat lagi dengan landasan ideologi Pancasila, landasan konstitusi serta landasan operasional Anggaran Dasar dan Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/ART). Berakibat pudarnya independen kader dan organisatoris yang selama ini menjadi ciri khas PP," paparnya.

Ramlan menyampaikan, terkait surat mosi tidak percaya terhadap MPC Bintan itu, sesuai dengan SK Karateker yang bernomor 25.E2/MPW-PP/KEPRI/VII/2013, sudah disampaikan oleh tujuh PAC, diantaranya dari Kecamatan Bintan Utara, Serikuala Lobam, Teluksebong, Toapaya, Telukbintan, Gunungkijang dan Bintan Timur.

"Semoga dengan adanya mosi tidak percaya ini, menjadi perhatian dari MPW dan MPP Pemuda Pancasila. Karena hal tersebut demi keadilan dan  keutuhan organisasi, untuk lebih baik lagi kedepan," harapnya.

Sementara itu, Muhamad Nasrun Saleh (65) salah seorang kader PP yang sejak masa mudanya aktif mengikuti seluruh perkembangan PP khsusnya di Bintan, mengatakan, dirinya kecewa kepada MPW dan MPC yang terkesan memaksakan kehendak dan berakibat terjadinya perpecahan di tubuh organisasi PP.

"Kita mempelajari apa yang terjadi di tubuh organisasi PP Bintan, sangat sarat kepentingan dan pimpinan organisasi hanya memaksakan kehendak. Sehingga kader yang ada di bawah menjadi terpecah dan hilangnya militansi organisasi yang selama ini menjadi ciri khas organisasi," tegasnya.

Cilunk demikian Muhamad Nasrun Saleh biasa disapa, menambahkan, mosi ini adalah tragedi yang justru melemahkan organisi itu sendiri. Karena itu, dia berharap pimpinan pengurus PP di seluruh jenjang lebih mengutamakan keutuhan organisasi. "Dengan adanya kejadian di Bintan ini, hendaknya menjadi acuan seluruh pimpinan PP mulai jenjang MPP PP hingga ke basis kader PP terbawah, sehingga PP ke depan bisa lebih baik lagi dan tetap solid," harapnya. 

Editor: Dardani