Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lautnya Dangkal dan Tak Lebar

Pelabuhan Batuampar Dinilai Tak Layak Jadi Pelabuhan Utama Batam
Oleh : Surya
Kamis | 17-09-2015 | 18:52 WIB
pelabuhan_batu_ampar.jpg Honda-Batam
Ilustrasi

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Keberadaan Pelabuhan Batu Ampar yang sebagai pelabuhan utama di Batam mengalami beberapa kendala geografis dan fisik seperti kedalaman dan lebar lautnya.


"Untuk itu perlu dikembangkan agar memiliki kapasistas yang lebih besar dibanding dengan kapasistas yang ada saat ini, yang baru mencapai 600 ribu Twenty Foot Equivalent Units (TEUs) per tahun," kata Djasarmen Purba, Anggota Komite II DPD RI, di Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Menurutnya, sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas, idealnya Batam memiliki pelabuhan laut (port) dengan kapasistas minimal 4 juta TEUs per tahun.

Hal ini mutlak sifanya untuk mengambil peluang arus lalu lintas pengiriman barang  di Selat Melaka yang mencapai lebih dari 45 juta TEUs per tahun. "Saat ini pasar terbesar masih digarap oleh Singapore (24 Juta TEUs)  dan Malaysia (14 Juta Teus)," katanya.

Senator asal Provinsi Kepulauan Riau ini, menilai pelabuhan laut Batam juga harus meningkatkan direct connection port ke berbagai negara di dunia. Pelabuhan Batam, lanjutnya,  saat ini hanya memiliki direct connecting ke negara-negara ASEAN.

"Bandingkan dengan Singapura yang sudah mampu memiliki direct connecting ke 123 negara, untuk berbagai kegiatan mulai dari kegiatan loading dan unloading atau sekedar labuh jangkar semata," katanya.

Peningkatan kapasitas ini, kata Djasarmen, memungkinkan segala jenis armada kapal laut dapat secara langsung long-side dan bongkar muat di pelabuhan Batam, mulai dari kategori feeder vessel, mother vessel, VL Vessel hingga UL vessel.

Sehingga dalam kurun waktu dekat ini, diharapkan minimal pelabuhan Batam sudah disinggahi mother vessel yang mampu mengangkut 3.000-4.000 TEUs.

"Saat ini kapal-kapal masuk baru kategori feeder vessel dengan kapasitas 1.000-1.500 TEUs. Sementara PSA Singapore setiap harinya sudah disandari hingga kategori UL vessel yang mampu mengangkut 8.000-10.000 TEUs per shipping," katanya.

Diharapkan pengembangan pelabuhan Batam ini dapat meningkatkan volume perdagangan dan pangsa pasar industri logistik di Batam yang dicanangkan sebagai Hub warehouse material dunia untuk mendukung industri konstruksi galangan dan Migas.

"Untuk itu, maka pengembangan kawasan pelabuhan laut (Sea Port) Tanjungsauh sesegera mungkin direalisasikan hingga final dan beroperasi menjadi salah satu pelabuhan raksasa dan modern di kawasan Asia Tenggara," katanya.

Editor: Surya