Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Alasan Pansel Singkirkan Calon Dirut BUMN Tanjungpinang Lainnya.
Oleh : Habibi Khasim
Sabtu | 05-09-2015 | 21:42 WIB
IMG_20150905_121012.jpg Honda-Batam
Timsel Dirut BUMN Tanjungpinang

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Tim Panitia Seleksi (Pansel) calon Direktur Utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjungpinang yang terdiri dari Zamzami A Karim yang berasal dari Akademisi, Bambang dari pengusaha, dr Nila selaku psikolog dan Syahrial dari Legislatif, telah menggugurkan satu nama calon Dirut BUMD, Yudi Ramdani serta merekomendasikan Asep Nana Suryana sebagai Dirut dan Zondervan sebagai Direktur Operasional BUMD.

Zamzami A Karim selaku juru bicara pansel menjelaskan, tidak terpilihnya Yudi Ramdani karena beberapa alasan yang kuat. Pertama karena penilaian yang didapat Yudi lebih rendah dibandingkan dengan Asep dan Zondervan.

"Hasil yang kita dapat, kompentensi hasil evaluasi dari Yudi cukup bagus, namun ada beberapa pertimbangan yang kita lakukan, sehingga Yudi tidak bisa maju. Salah satunya karena penilaian,"ujar Zamzami saat konfrensi pers, Sabtu (5/9/2015).

Kendati demikian, hasil keputusan terhadap dua direktur yang terpilih tersebut dapat mereka pertanggung-jawabkan secara Akademisi. Mulai dari seleksi administrasi, tes tertulis, presentasi visi dan misi dan diakhiri dengan tes wawancara. "Mereka tersebutlah yang terbaik,"tegasnya.

Senada dengan Zamzami, Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Kota Tanjungpinang, Robert Pasaribu. Menurutnya, salah satu pertimbangan itu karena status Yudi yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sehingga dikhawatirkan kinerja-nya tidak maksimal.

"Latar belakang Yudi itu PNS, memang tidak ada aturan yang melarang PNS jadi Direktur BUMD. Namun ditakutkan akan ada rentetan yang harus diproses, sehingga operasional BUMD tidak dapat langsung bergerak. Makanya diputuskan Yudi tidak dapat masuk,"ujar Robert.

Robert-pun membuka tabir alasan terpilihnya dua Direktur di tubuh BUMD tersebut. Padahal, saat Eva Amelia menjabat Direktur Utama, cuma dirinya pejabat tunggal di tubuh BUMD Tanjungpinang tersebut. "Makanya kita pilih dua sehingga mereka akan saling melengkapi. Jika satu tidak mampu, maka akan ada pendukung guna menyelesaikan masalah,"ujarnya.




Editor : Udin