Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Semester Pertama 2015, Penjualan Properti di Batam Turun 20 Persen
Oleh : Ahmad Rohmadi
Sabtu | 22-08-2015 | 10:10 WIB
djaja_roeslim1.jpg Honda-Batam
Ketua REI Khusus Batam, Djaja Roeslim.

BATAMTODAY.COM, Batam - Real Estate Indonesia (REI) Khusus Batam mencatat, penjualan properti pada semester pertama tahun 2015 turun dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Ketua REI Khusus Batam, Djaja Roeslim mengatakan hantaman krisis ekonomi global berimbas signifikan dan memukul hampir semua sektor industri di Batam tak terkecuali sektor properti yang ikut terpuruk.

"Penurunannya sekitar 20 persen pada semester ini," ujar Djaja, Jumat (21/8/2015) kemarin.

Djaja menjelaskan, tahun-tahun sebelumnya penjualan rumah di Batam mencapai sekitar 10 ribu unit tiap tahun atau pada semester awal biasanya  mampu menjual hingga 5 ribu unit rumah. Tapi pada tahun ini REI mencatat penjualan properti baru merangkak di angka 3 ribuan unit.

Menurutnya penurunan penjualan properti di Batam diduga juga akibat adanya regulasi nasional berupa Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 17/10/PBI/2015 yang menghapus Kredit Pemilikan Rumah (KPR) secara inden.

"Sebelum ada aturan tersebut, pengembang bisa menjual rumah atau properti yang belum selesai dibangun (inden). Tapi sekarang tak bisa lagi," katanya.

Kondisi tersebutlah yang menurutnya membuat pengembang kelimpungan, akan tetapi Djaja sendiri mengakui bahwa tujuan dari penerapan regulasi itu baik bagi konsumen atau masyarakat.

Kendati loyo pada semester pertama, Djaja optimistis pertumbuhan industri properti Batam akan kembali bergeliat pada semester berikutnya. Karena dalam PBI juga memberikan angin segar bagi pengembang.

Dimana, untuk mendorong konsumsi, Bank Indonesia juga mengeluarkan kebijakan memberikan kelonggaran besaran rasio loan to value (LTV) sebesar 10 persen untuk kredit pemilikan rumah (KPR) yang efektif berlaku mulai Juni 2015.

"Dengan kelonggaran rasio LTV, uang muka yang sebelumnya 30 persen kini turun jadi 20 persen," jelasnya.


Editor: Dodo