Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Telepon Cerdas dan Media Sosial Bantu Mahasiswa Curang dalam Ujian
Oleh : Redaksi
Selasa | 11-08-2015 | 11:57 WIB
nyontek_ponsel.jpg Honda-Batam
Ilustrasi. (Sumber foto: blog Binadarma)

BATAMTODAY.COM - Sebuah laporan University of Sydney mengenai kecurangan yang dilakukan di dunia akademis menyebutkan internet dan smartphones membuat mahasiswa semakin mudah melakukan kecurangan dalam ujian.

Laporan itu dibuat menyusul penyelidikan untuk menemukan cara mencegah kecurangan dan ketidakjujuran di kalangan mahasiswa di universitas.

Gugus Tugas Plagiat dan Pelanggaran Akademis melakukan beberapa penyelidikan selama bulan Mei dan Juni 2015, termasuk melakukan wawancara dengan perwakilan dari 16 fakultas di University of Sydney.

"Masalah kecurangan dalam ujian bukan hal yang remeh. Penyelidikan mengenai ujian pilihan ganda di universitas menunjukkan adanya tingkat kecurangan sebanyak  lima persen." kata laporan tersebut.

Laporan juga mengatakan sosial media membantu mahasiswa mencuri bahan ujian dan jawabannya dengan cepat, dengann beberapa kasus telah dilaporkan terjadi di sana.

"Adanya kebocoran soal karena komputer sering terjadi, dan soal ujian yang tidak pernah diubah harus dianggap bahwa bahan-bahan  itu akan tersedia bagi publik kebanyakan."

Penulis laporan mengatakan bahwa pengawas ujian mesti lebih tegas, peralatan yang digunakan disita, dan meminta dicarinya solusi guna mencegah mahasiswa yang minta ijin ke toilet padahal sedang mencari jawaban dari internet.

Laporan University of Sydney ini juga mengkaji bentuk pelanggaran dan ketidakjujuran lain seperti surat dokter palsu, dan cara lain untuk mendapatklan perhatian khusus.

"Ini bisa terjadi dalam hubungannya dengan penugasan, namun masalah utama terletak pada ujian, dimana mahasiswa yang ikut ujian tiba-tiba mengatakan sakit dan meminta ujian ulangan." kata laporan tersebut.

"Surat dokter itu diibuat dengan niat baik oleh dokter, namun pihak fakultas tidak bisa melakukan apapun, meski curiga bahwa sebenarnya mahasiswa tidaklah sakit. Bahkan ada kasus dimana surat dokter ini palsu atau bahkan dijualbelikan."

Laporan juga menyebutkan mengenai bentuk ketidakjujuran akademis diantaranya adalah tindakan plagiat, kolusi, mendaur ulang tulisan orang lain atau membayar orang lain untuk menulis laporan.

Sumber: ABC Radio Australia