Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Izinkan Bulog Impor Sapi Siap Potong
Oleh : Redaksi
Selasa | 11-08-2015 | 09:59 WIB
ilustrasi_sapi_impor.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah memberikan izin kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengimpor sapi siap potong. Ini merupakan langkah jangka pendek pemerintah untuk mengatasi kelangkaan daging sapi.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, dalam Rapat Koordinasi Bidang Perekonomian di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/8/2015) malam telah memutuskan dua langkah jangka pendek dalam mengatasi kelangkaan dan tingginya harga daging sapi di pasar-pasar di sejumlah daerah di Tanah Air.

"Yang pertama, Bulog untuk terus melakukan operasi pasar sehingga kelangkaan yang ada di pasar itu akan diisi oleh Bulog. Maka kita punya stok. Yang kedua, memberikan ijin Bulog mengimpor sapi siap potong 50 ribu ekor," kata Sofyan kepada wartawan seperti yang dinukil dari laman Sekretaris Kabinet.

Sementara untuk jangka yang lebih menyeluruh sampai dengan akhir tahun, menurut Sofyan, rapat koordinasi itu sudah memiliki rekomendasi tetapi harus dilaporkan kepada Presiden terlebih dahulu.

"Jadi, ada penyelesaian jangka sangat pendek, ada penyelesaian jangka pendek, ada penyelesaian jangka menengah, ada penyelesaian jangka panjang. Yang kita bicarakan tadi adalah jangka setengah pendek dan jangka pendek," terang Sofyan.

Mengenai pengertian impor sapi siap potong, Sofyan menjelaskan, hakekatnya begitu sampai ke Malaysia dipotong. "Masalah rumah potong dan lain-lain, menurut Sofyan, ini masalah supply-nya kita bereskan," katanya.

Sebagaimana diketahui, para pedagang daging di sejumlah daerah melakukan aksi mogok mengeluhkan tingginya harga daging yang mencapai Rp120.000 per kg, atau lebih tinggi dibanding masa Lebaran sebesar Rp 100.000 per kg.

Sementara itu Menteri Perdagangan (Mendag), Rahmat Gobel, mengatakan, Bulog masih punya stok yang bisa mengisi kekosongan akibat mogok yang dilakukan oleh para pedagang-pedagang karena memang feedloter (perusahaan penggemukan sapi) itu tidak mengeluarkan sapinya.

Pemerintah, kata Mendag, akan memanggil para pemilik feedloter tersebut agar mereka jangan sampai mengganggu roda ekonomi nasional, apalagi dalam kondisi ekonomi lesu sekarang ini. "Dalam undang-undang yang diterapkan antara lain tidak boleh melakukan penimbunan apalagi di tengah situasi dan kondisi sekarang ini," jelas Mendag.

Adapun mengenai 50 ribu ekor yang sudah diputuskan dan sudah dibahas sebelumnya, Mendag menegaskan, ia akan kita keluarkan izinnya untuk Bulog.

Menurut Mendag, inti dari impor sapi ini untuk menjaga stabilitas supply dan stabilitas harga daging di pasar karena daging sapi lokal lebih mahal daripada sapi impor. "Kalau tujuannya demikian, justru Bulog lah yang sebagai penyangga kebutuhan bahan pokok yang harus diberikan ijin tersebut. Dan nanti Bulog akan bekerja sama dengan feedloter-feedloter dalam membangun supaya kita bisa menjadi stabilitas harga tersebut," papar Rahmat. (*)

Editor: Roelan