Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jokowi akan Buat Kantor Khusus untuk Selesaikan Beragam Masalah di Kawasan FTZ BBK
Oleh : Redaksi
Selasa | 28-07-2015 | 17:15 WIB
jokowi dan pm spura.jpg Honda-Batam
Jokowi saat menggelar konferensi pers dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Long, di Singapura, Selasa (28/7/2015) siang. (Foto: Setkab)

BATAMTODAY.COM, Singapura - Pemerintah berencana membuat kantor khusus untuk mengatasi persoalan-persoalan investasi di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (FTZ) di Batam, Bintan dan Karimun. Pernyataan itu disampaikan Presiden RI, Joko Widodo, saat menggelar konferensi pers dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Long, di Singapura, Selasa (28/7/2015) siang.

Pada kesempatan itu Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia serius membenahi FTZ di Batam, Bintan, dan Karimun (BBK). "Kami ingin serius menyelesaikan masalah free trade zone, industrial zone, yang ada di Batam, Bintan, dan Karimun," kata Jokowi sebagaiman dinukil dari akun twitter Sekretaris Kabinet di @setkabgoid.

Setelah persoalan-persoalan di kawasan FTZ BBK itu selesai, pemerintah akan kembali mengundang investor dari Singapura untuk menanamkan investasi di kawasan tersebut.

"Kami tahu bahwa banyak masalah-masalah regulasi, masalah kewenangan di daerah. Oleh sebab itu, kami ingin membuat satu kantor khusus yang akan menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Batam, Bintan, dan Karimun," terang Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyatakan sepakat jika Indonesia dan Singapura bersama-sama melakukan kerja sama promosi untuk pariwisata. Diharapkan, dengan kerja sama promosi ini wisatawan yang datang ke kedua negara menjadi lebih banyak dan naik dari tahun sebelumnya.

Persoalan keamanan di kawasan FTZ juga disampaikan Jokowi. "Tadi juga sudah disetujui bahwa kita akan saling tukar-menukar informasi, saling tukar-menukar hal-hal yang berkaitan dengan terorisme dan ISIS karena kita semua tahu bahwa ini jadi tantangan hampir di semua negara," ujarnya.

Jokowi juga berjanij akan mengundang sebanyak-banyaknya investor dari Singapura. (*)

Editor: Roelan