Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menkes Imbau Warga Melapor Jika Demam 14 Hari Sepulang dari Timur Tengah
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 24-07-2015 | 17:46 WIB
sani-menkes.jpg Honda-Batam
Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, didampingi Gubernur Kepri, Muhammad Sani, saat konferensi pers. (Foto: Charles Sitompul/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Menteri Kesehatan, Nil F Moeloek, meminta kesadaran dan kewaspadaan semua pihak dalam mengantisipasi penyebaran penyakit penyakit Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (Mars-COV) di Indonesia. Jika mengalami demam selama 14 hari setelah pulang dari daerah di Timur Tengah, warga diminta segera melaporkan ke rumah sakit atau dinas kesehatan setempat.

"Hal ini kita lakukan untuk memastikan jika demam yang diderita apakah memang merupakan gejala MARS-COV atau flu biasa. Hal ini sangat penting sekali," ujar Nilai kepada wartawan di Tanjungpinang, Jumat (24/7/2015), usai meninjau kesiapan SDM dan operasional KKP dalam menangani MERS-CoV.

Karena itu, pelabuhan dan bandar udara sebagai salah satu pintu masuk penyebaran penyakit ini, akan dipantau secara ketat.

"Penanganan si setiap Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terus kita tingkatkan baik melalui pengecekan langsung melalui alat screening yang tersedia di sejumlah KKP maupun pelaksanaan pengisian kartu kewaspadaan," kata Nilai.

Nila mencontohkan sebagaimana yang terjadi di Korea Selatan. Awalnya hanya satu orang yang terinfeksi MARS-COV tersebut. Namun karena tidak segera ditangani segera, maka telah menular kepada ratusan bahkan ribuan masyarakat.

Nila juga memuji kesiapan di Kepri yang menurutnya pelaksanaan kesiapsiagaan dan penatalaksanaan MERS-CoV telah dilaksanakan sesuai dengan standar operasional pelayanan. Khususnya di Bandara Hang Nadim Batam, Pelabuhaan Internasional Sribintan Pura Tanjungpinang, serta pelabuhaan Internasional Bintan Telani di Lagoi, Bintan.

Nila memastikan, penderita MERS-CoV belum ditemukan di Indonesia.

Ditambahkan, pemerintah juga memberi perhatian khusus pada kelompok masyarakat yang melakukan perjalanan umrah dan haji ke Timur Tengah khususnya saat pelaksanaan haji pada Agustus 2015 mendatang.

"Hal in kita mulai dengan persiapan penanganan pada pelabuhaan dan bandara yang menjadi debarkasi pemulangan jeamah haji nantinya," jelas Nila.

Pada kesempatan itu Nila meminta dukungan semua pihak untuk terus mensosialisasikan dan menyampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat informasi tentang MERS-CoV, sehingga proses edukasi ini secara langsung menyiapkan masyarakat untuk mamahami risiko penyakit tersebut.

Dia menjelaskan, virus penyebar MARS-COV merupakan jenis baru dari kelompok corona virus (novel corona virus). Virus ini pertama kali dilaporkan pada September 2012 di Arab Saudi. Virus SARS tahun 2003 juga merupakan kelompok virus Corona dan dapat menimbulkan pneumonia berat akan tetapi berbeda dari virus MERS-CoV. Masa inkubasi MARS-COV memakan waktu hingga 14 hari.

Virus ini menyerang saluran pernapasan mulai dari yang ringan hingga berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid. (*)

Editor: Roelan