Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kesadaran Warga Batam Minum Obat Anti-Kaki Gajah Masih Rendah
Oleh : Ahmad Romadi
Kamis | 23-07-2015 | 12:55 WIB
chandra_rizal_kadinkes_batam_-_wide.jpg Honda-Batam
Chandra Rizal, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kesadaran masyarakat Batam akan bahayanya penyakit filariasis atau kaki gajah masih sangat rendah. Terbukti di beberapa kecamatan, mayoritas warga tidak mau meminum obat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut.

"Tak sampai 25 persen yang mau minum obat anti-kaki gajah," ujar Chandra Rizal, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Kamis (23/7/2015).

Menurutnya, malasnya warga untuk mengkonsumsi obat yang diberikan pemerintah dikarenakan terlalu sibuk bekerja sehingga tidak memperdulikan imbauan yang disampaikan Dinkes.

Sejauh ini ada tujuh orang yang terindikasi mengidap filariasis di Batam. Meski sedikit, namun menurut Chandra sangat berbahaya. "Jika satu orang saja yang ditemukan penderitanya, maka satu kabupaten/kota diwajibkan minum obat tersebut," jelas Chandra.

Oleh itu pihaknya mengimbau agar para warga tidak malas meminum obat ketika dibagikan oleh petugas karena penyakit tersebut merupakan penyakit dengan jenis yang dapat menular. "Jangan sampai setelah tertular baru menyesal," katanya.

Tahun ini Pemko Batam telah menyiapkan 400 lebih pos untuk program eliminasi filariasis dan juga sudah menyiapkan petugas kader yang terlatih. "Rencananya akan dilaksanakan pada September mendatang. Tahun ini kita targetkan 65 persen masyarakat minum obat kaki gajah," jelasnya.

Ia menjelaskan karena diasumsikan yang di bawah dua tahun dan di atas 65 tahun tidak minum. Tidak hanya itu, masyarakat yang menderita penyakit jantung dan hipertensi juga ditunda untuk meminum obat. (*)

Editor: Roelan