Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Apple Pecahkan Rekor Pemasukan
Oleh : Redaksi
Rabu | 22-07-2015 | 14:41 WIB

BATAMTODAY.COM - Apple sudah melaporkan pemasukan kuartal ketiga yang memecahkan rekor karena permintaan iPhone yang meningkat sehingga mendapat keuntungan besar.

Raksasa teknologi itu menjual 47,5 juta iPhone dalam periode kuartal sampai 27 Juni, naik 35% dari setahun lalu, penjualan Mac naik 9% menjadi 4,8 juta.

Direktur utama Apple Tim Cook menyebut hasil tersebut "kuartal yang luar biasa". Keuntungan naik sampai 38% menjadi $10,7 miliar (Rp143,1 triliun), dan pemasukan naik 33% menjadi $49,6 miliar (Rp663,3 triliun).

Biasanya, kuartal ketiga adalah masa terendah penjualan iPhone karena banyak pembeli yang menahan diri membeli ponsel pintar demi menunggu rilisnya model terbaru.

Meski hasilnya bagus, namun saham turun 6,7% atau $8,85 dari $121,89 pada penjualan setelah tutupnya bursa di New York.

Pengamat memperkirakan kejatuhan harga itu disebabkan oleh kekecewaan karena prediksi pemasukan kuartal keempat tahun lalu, yang sedikit lebih rendah dari harapan, dan keuntungan perusahaan yang terlalu bergantung pada iPhone.

'Awal baik' untuk Watch
Permintaan tablet iPad tetap kecil. Apple menjual 10,9 juta tablet, turun 18% dari setahun sebelumnya.

Tapi Cook juga mengatakan bahwa Apple Watch punya "awal yang baik", indikasi awal penerimaan pasar yang bagus terhadap teknologi terbaru perusahaan tersebut.

Menurut bos Apple tersebut musim gugur lalu, dia tak ingin membuka detail prediksi keuntungan untuk jam tersebut, yang mulai dijual pada 24 April, agar kompetitor tak mendapat informasi.

Namun, Apple mengatakan bahwa pemasukan dari "produk lain", termasuk Apple watch dan iPod serta headphone Beats, menjadi $2,6 miliar (Rp34,7 triliun) - naik $952 juta (Rp12,7 triliun) dari kuartal sebelumnya.

Direktur keuangan Luca Maestri mengatakan bahwa pemasukan dari Apple Watch menyumbang "sebagian besar" dari kenaikan $952 juta itu.

Penjualan Apple Watch dalam sembilan pekan pertama sudah melewati penjualan iPhone dan iPad daripada saat pertama diluncurkan, katanya.

Apple mengatakan bahwa margin kotornya - perbedaan antara jumlah yang dikeluarkan Apple untuk produksi dibanding dengan jumlah yang dibayar konsumen - mencapai 39,7%, naik sedikit dari setahun sebelumnya.

Apple juga terus meraih keuntungan di pasar Cina - yang termasuk Cina, Hong Kong, dan Taiwan.

Penjualan tumbuh dua kali lipat per tahun dan menyumbang lebih dari seperempat untuk hasil penjualan kuartal ketiga Apple.

'Ketergantungan' iPhone
Rekor pemasukan itu seharusnya meyakinkan investor bahwa permintaan di Cina tetap tinggi meski ada kekhawatiran terjadi kebosanan pasar.

Namun Colin Gillis, pengamat keuangan untuk BGC Partners, mengatakan pada BBC bahwa "ketergantungan total" perusahaan tersebut pada penjualan iPhone dan pertumbuhan di Cina mencemaskan.

"Lihat pasar komputer. Orang bertanya bisakah itu terjadi pada ponsel pintar. Tentu saja bisa. Dan ada risiko-risiko sendiri dengan ketergantungan Apple pada pasar Cina," katanya.

Meski begitu, Gillis mengatakan bahwa investor harus melihat hasil itu sesuai konteksnya.
"Secara keseluruhan, hasilnya mengagumkan - Apple mendapat keuntungan $10 miliar. Namun Apple punya keunikan sendiri dalam beberapa aspek, sehingga Anda harus melihat keuntungan mereka jika dibandingkan dengan prediksi pasar," katanya.

Ponsel iPhone 6 dan 6 Plus, yang memecahkan rekor penjualan saat diluncurkan tahun lalu, kini berusia 10 bulan.

Sumber: BBC