Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Ingatkan Aparat Kejaksaan Jangan Jadikan Tersangka sebagai Mesin ATM
Oleh : Redaksi
Rabu | 22-07-2015 | 11:38 WIB
gedung kejagung.jpg Honda-Batam
Gedung Kejaksaan Agung. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Tantangan korp adhiyaksa ke depan akan semakin berat, yakni tuntutan untuk selalu bersih dan mengembalikan kepercayaan masyarakat. Jajaran Kejaksaan Agung perlu dilakukan pembenahan integritas dan pelaksanaan merit sistem tanpa kompromi, serta pembersihan korp adhiyaksa dari mafia kasus.

"Saya tidak mau dengar penegak hukum yang memperdagangkan tersangka atau terdakwa. Atau jadikan tersangka atau terdakwa sebagai mesin ATM (anjungan tunai mandiri). Saya tidak mau dengar," tegas Presiden RI, Joko Widodo, pada upacara peringatan Hari Bhakti Adhiyaksa ke-55 Kejaksaan di lapangan Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (22/7/2015).

Jokowi juga menyinggung pentingnya kerja sama antarpenegak hukum dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Ia meminta agar Kejaksaan Agung meningkatkan komunikasi dan sinergi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.

"Aparat penegak hukum harus bergandengantangan bukan saling berhadapan," tegas Jokowi sebagaimana dinukil dari laman Sekretaris Kabinet.

Pemberantasan korupsi ke depannya juga harus melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), kantor pajak, dan inspektorat di setiap kementerian.

Jokowi mewanti-wanti kepada para jaksa agar terus melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi. Namun ia mengingatkan, agar dalam melakukan tugas itu, para jaksa jangan menakut-nakuti para pejabat dan pengusaha.

"Jangan sampai upaya berantas korupsi dan penegakan hukum membuat pejabat dan pelaku bisnis tidak berani berinovasi bagi pembangunan," pesan Jokowi. (*)

Editor: Roelan