Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Baru Sehari di Tanjungpinang, Ibu Asal Batam Ini Diamankan karena Ngutil Susu di Pasar Raya 21
Oleh : Habibi
Rabu | 08-07-2015 | 16:18 WIB
ibu_pengutil.jpg Honda-Batam
Sr, wanita paruh baya asal Batam yang diamankan di Mapolsek Bukit Bestari. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Seorang wanita paruh baya berinisial Sr (51), yang mengaku warga Bengkong, Batam, diamankan karena mengutil sekaleng susu di Pasar Raya 21 Tanjungpinang pada Selasa (7/7/2015) malam. Wanita yang baru sehari berada di Tanjungpinang itu mengaku mampir ke pasar swalayan itu untuk membeli air minum karena kehausan. Namun, malah mengutil susu ketika berada di dalam.

Kepada penyidik Polsek Bukit Bestari, Sr mengaku datang ke Tanjungpinang ingin menjumpai keponakannya bernama Candra. Dia beralasan terpaksa mengutil untuk memberikan oleh-oleh kepada cucunya, yang merupakan anak dari Candra.

Karena itulah ketika berada di dalam Pasar Raya 21, sekaleng susu merek PediaSure diselipkan di selangkannya. Naas, aksinya ketahuan juga oleh petugas sekuriti dan digelandang ke kantor polisi.

"Susunya untuk cucu maksudnya buat oleh-oleh. Cucu saya umurnya 3 tahun," kilah Sr kepada pewarta saat ditemui di Mapolsek Bukit Bestari.

Sementara Kapolsek Bukit Bestari, Kompol Zulkarnaen, mengaku jengkel dengan wanita tersebut karena dinilai banyak membohongi petugas saat diinterogasi. Dari hasi interogasi yang dilakukan, kronologis penangkapan tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu pihak kepolisian diberitahu HRD Pasar Raya Bintan 21 bahwa mereka mengamankan seorang yang diduga mengutil, yang diamankan petugas sekuriti.

"Sesuai keterangan, ada ditemukan satu kaleng susu di selangkangannya, tidak ada bukti pembayaran. Selain itu, katanya ada tukang ojek yang menunggu. Namun apakah itu benar tukang ojek atau termasuk rekanan, belum tahu. Kita akan coba selidiki lebih lanjutlah," ujar Zulkarnaen.

Zulkarnain mengatakan, untuk sementara Sr akan ditahan di Mapolsek Bukit Bestari. Sr akan di amankan dulu dan dilakukan upaya shock terapi agar tidak ada pengutilan lain.

"Kita kasihan, cuma harus tegas agar tidak ada pengutil-pengutil yang lain. Maka dari itu, kita akan lakukan pembinaan," ujar Zulkarnain. (*)

Editor: Roelan