Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BBM Pertamina Tak Berkualitas

Komisi VII DPR Kecewa dengan Peralatan Laboratorium Pertamina Tanjunguban
Oleh : Surya
Senin | 06-07-2015 | 12:57 WIB
Komisi_VII_Pantau.JPG Honda-Batam
Komisi VII DPR saat melakukan kunjungan kerja spesifik ke Regional I Terminal BBM PT Pertamina, Tanjung Uban, Provinsi Kepulauan Riau.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR menyampaikan kekecewaan setelah melihat langsung kondisi Laboratorium Pertamina Tanjunguban yang berada di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.


Pasalnya peralatan untuk mengkalibrasi kualitas BBM impor dan domestik tidak sesuai dengan upaya perusahaan BUMN ini untuk meningkatkan kualitas BBM Pertamina.

"Terus terang saya kecewa dengan peralatan di sini, perusahaan sebesar Pertamina harusnya bisa memilih dan membeli peralatan bagus, sesuai yang dibutuhkan dan sebenarnya tidak mahal," kata anggota Tim Kunjungan Komisi VII Inas Nasrullah Zubir di Tanjung Uban, Kepulauan Riau (Kepri) awal pekan lalu seperti dikutip dari laman dpr.go.id

Dalam inspeksi itu, Tim Komisi VII menemukan selain alat yang masih di bawah standar, metode pengkalibrasian yang dilakukan pun perlu ditingkatkan. Bagi Ketua Tim Kunker Spesifik Komisi VII, Setya Widya Yudha mengatakan, peralatan laboratorium yang handal mampu segera mendeteksi produk impor yang tidak sesuai spesifikasi.

"Kita menginginkan model kalibrasi Ron di dalam short test yang dilakukan pada produk yang masuk, dimana bisa diketahui apakah spesifikasi produk tersebut sudah cocok sebagai Ron 88 atau Ron 92. Ini sangat penting kalau tidak sesuai Pertamina mempunyai hak untuk menolak," katanya.

Ia menekankan akan membawa temuan lapangan ini dalam rapat dengan jajaran Direksi Pertamina dalam waktu dekat. Setya yang juga Wakil Ketua Komisi VII ini menyebut penting bagi Pertamina membeli peralatan kalibrasi Ron yang canggih sehingga bisa menguji produk secara akurat dan cepat.

Tinjau kesiapan
Pada kesempatan itu, Komisi VII DPR melakukan kunjungan kerja spesifik ke Regional I Terminal BBM PT. Pertamina, Tanjung Uban, Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan ini  untuk memantau kesiapan perusahaan milik negara ini dalam menghadapi lonjakan kebutuhan masyarakat pada bulan Ramadan dan Lebaran 2015, terutama di wilayah Sumatera Bagian Utara.

"Kami datang memantau kesiapan Pertamina Sumatera bagian utara ini untuk pemenuhan kebutuhan bulan Ramadhan dan Lebaran, kita inspeksi lapangan ke terminal yang menerima barang impor baik BBM maupun LPG di Tanjung Uban, berapa besaran kapasitas storage BBM maupun LPG," kata Ketua Tim Kunjungan Setya Widya Yudha.

Setya mengharapkan seluruh ketersediaan dan pendistribusian bahan bakar yang menjadi tanggung jawab Pertamina dapat terpenuhi dengan lancar, sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan BBM serta penyalahgunaan BBM bersubsidi tidak terjadi.

Romulu Hutapea, General Manager Marketing Operation Region (MOR) I menjelaskan wilayah kerjanya meliputi lima provinsi yaitu Aceh, Sumut, Riau, Kepulauan Riau dan Sumbar. Ia menyebut telah melakukan koordinasi dengan sujumlah pihak menghadapi hari besar tahunan ini.

"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, pemda dan instansi terkait untuk menghadapi Ramadhan dan Lebaran ini, ditambah lagi kerjasama dengan Kepolisian, TNI, dan aparat lainnya untuk membantu kelancaran operasional mobil tangki selama Lebaran," terangnya.

Untuk menjaga pasokan LPG pihaknya memutuskan untuk mengoperasikan stasiun pengisian 7 hari seminggu, dengan memaksimalkan seluruh skid tank yang ada. Kemudian sebagai penyeimbang harga jual, Pertamina juga memastikan ketersediaan LPG 3 Kg dan 12 Kg di outlet SPBU dan gerai Indomaret.

Editor: Surya