Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Serikat Buruh Tak Sejalan Sikapi PHK di PT Nanindah Mutiara Shipyard
Oleh : Irwan Hirzal
Jum'at | 26-06-2015 | 13:44 WIB
mogok-nanindah.jpg Honda-Batam
MOGOK KERJA BURUH PT NANINDAH MUTIARA SHIPYARD MENOLAK RENCANA PHK MASSAL.

BATAMTODAY.COM, Batam - Puluhan buruh PT Nanindah Mutiara Shipyard di Tanjunguncang melakukan aksi demo didepan gedung Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Sekupang, Jumat (26/06/2015).

Dalam aksinya selama 10 menit, para pekerja langsung diterima oleh Disnaker untuk melakukan mediasi. "Intinya, kami menolak kebijakan perusahaan melakukan PHK sepihak," kata Wawan, salah satu pekerja usai perundingan. 

Perundingan tersebut dihadapi langsung Kasi Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Disnaker Hendra Gunadi dan dua orang dari bagian Human Resources Development (HRD) PT Nanindah Mutiara Shipyard, Riky dan Sudarsono.

"Belum ada keputusan dari pertemuan ini. Kita masih akan melakukan rapat lagi bersama manajemen," ujarnya.

Sementara itu, Hendra Gunadi, mengatakan permasalahan sekarang ada dua serikat di dalam perusahan tersebut. "Ada dua serikat SPSI dan FSPMI mereka ini tidak sejalan. Ada yang beritikad baik dan yang tidak," kata Hendra 

Dari serikat FSPMI menolak untuk melakukan perundingan dengan manajemen. Alasannya mereka belum berunding secara internal dan meminta Disnaker melakukan sidak terlebih dahulu dikarnakan perusahaan tersebut ada projek baru dan akan ada penambahan 1.000 pekerja.

Sementara SPSI mau berunding dengan menejemen sesuai aturan yang ada. Menurut Hendra pihak perusahaan mau membayar hak dan kewajiban pekerja yang di-PHK bahkan mereka akan membayar dua kali dari ketentuan.

"Pelanggaran perusahaan kita belum tahu apa, karena pembahasan perdana ini belum masuk dalam pokok perkara," pungkasnya.

Sebelumnya, ratusan buruh PT Nanindah Mutiara Shipyard di Tanjunguncang, Batuaji yang tergabung dalam Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) melakukan aksi mogok kerja menolak kebijakan perusahaan yang hendak melakukan PHK massal sepihak, Kamis (25/6/2015) siang.


Aksi mogok kerja yang dilakukan sebanyak 326 buruh itu diwarnai aksi teatrikal dengan membuat puluhan nisan kuburan yang terbuat dari kayu lengkap dengan helm safety di depannya itu bertuliskan "Korban PHK". Di kayu yang dibuat berbentuk nisan itu juga dilengkapi dengan bunga layaknya kuburan sungguhan.

Editor: Dodo