Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPR Apresiasi Kinerja Mendag Stabilkan Harga Sembako
Oleh : Surya
Rabu | 24-06-2015 | 16:13 WIB
Rahmat_Gobel.jpg Honda-Batam
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan, mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan tim ekonomi Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menstabilkan harga sembako pada bulan Ramadan sekarang ini.

"Kita apresiasi kinerja tim ekonomi pemerintah. Kita syukuri harga sembako saat ini relatif stabil dan tidak terlalu bergejolak," kata Taufik Kurniawan di Senayan Jakarta, Rabu (24/6/2015). 

Apresiasi ini diberikan terutama atas beberapa langkah yang dilakukan Kementerian Perdagangan dalam mengantisipasi melonjaknya harga kebutuhan pokok selama ramadan dan menjelang lebaran.
Menteri Perdagangan Rachmad Gobel misalnya telah mengeluarkan izin impor daging sapi sebesar 29 ribu ekor sapi siap potong untuk menstabilkan harga daging saat puasa dan lebaran.

Selain itu, Mendag juga telah menyiapkan keluarnya Perpres Nomer 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting. Perpres ini walau diragukan efektifitasnya, ternyata mampu juga mengendalikan gejolak harga selama puasa ini.

"Harapannya rakyat senang, harga-harga sembako relatif stabil agak terkendali, bisa berlangsung semakin baik lagi hingga lebaran nanti," kata Taufik. 

Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) ini lebih jauh mengingatkan pemerintah agar tetap waspada dan menyiapkan langkah-langkah yang tepat untuk menjaga harga sembako tetap stabil hingga lebaran. "Kali ini tim ekonomi patut diapresiasi, terutama Kementerian Perdagangan," katanya.

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP), Fadli Nurzal juga mengapresiasi Mendag yang bisa menstabilkan harga di saat puasa.

Karena itu, ia terus meminta Mendag Rachmat Gobel agar tetap mengambil langkah-langkah untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok terutama menjelang lebaran.

Fadli mengakui, saat ini harga masih merata dan kalau pun ada yang naik tidak secara signifikan.

"Kenaikan harga-harga sekarang memang tidak merata, ada stabil dan ada yang naik, tapi tidak begitu singnifikan. Kenaikan harga ini pun cenderung disebabkan distribusi yang panjang, misalkan kentang dari Bukit Tinggi harus dibawa dulu ke Jakarta, kemudian baru dilempar ke pasar. Tentu dengan pendistribusian begini menambah biaya yang berakibat naiknya harga barang,” katanya.

Fadly berharap Mendag Rachmat Gobel secara aktif melakukan koordinasi dengan Menteri Pertanian dan pihak-pihak yang terkait sehingga harga-harga tetap dapat terjaga.

"Harga-harga itu akan mulai bergerak pada minggu kedua ramadan dan minggu ketiga, di mana rakyat sudah mulai melakukan persiapan-persiapan memasuki ramadan. Jadi peranan Mendag, Menteri Pertanian dan pihak-pihak terkait harus sudah melakukan antisipasi," kata Fadli Nurzal.

Sementara itu, Peneliti Madya pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dhany Agung juga mengapresiasi Kementerian Perdagangan yang sangat responsif dalam menangani berbagai persoalan yang terkait kewenangannya.

“Saya mendapat banyak laporan dari masyarakat bahwa Kementerian Perdagangan sangat responsif dan cepat menangani berbagai kendala atau gejolak yang muncul di masyarakat,” katanya.

Ketika harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik menjelang bulan puasa, kata Dhany, Menteri Gobel langsung menggelar operasi pasar dan mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengendalikan harga dan inflasi yang terjadi.

"Kita patut mengapresiasi kepada Mendag yang responsif dan bisa mengendalikan gejolak harga di saat ramadan,” katanya.

Editor: Surya