Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengenal Gejala Usus Buntu dan Penyebabnya
Oleh : Redaksi
Selasa | 23-06-2015 | 12:18 WIB
sakit_perut.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Sepeti apa gejala usus buntu yang harus diwaspadai ? Usus buntu, tentu tidak asing lagi bagi Anda. Nama ini sudah sering kita dengar, tapi apa sih sebenarnya usus buntu?

Usus buntu, atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama apendiks,  merupakan bagian perpanjangan dari usus besar yang mempunyai panjang 3.5 inci dan menyerupai kantong sempit berbentuk tabung. Tentang apa fungsi dari usus buntu, sampai sekarang pun para ahli belum mengetahuinya. Namun, bisa dipastikan manusia dapat hidup tanpa adanya usus buntu ini. 

Usus buntu bisa mengalami infeksi, yang biasa disebut infeksi usus buntu atau Appendisitis. Inilah yang sering dialami oleh banyak orang. Bila tidak segera ditangani, infeksi ini sangat membahayakan jiwa si penderita. Sebab, bila sampai usus buntu tersebut pecah, maka bakteri yang ada di dalamnya akan keluar ke dalam rongga perut dan memungkinkan pembentukan abses (kumpulan nanah) yang bisa menyebabkan peritonitis bila tidak segera ditangani. 

Penyebab Usus Buntu
Penyebab usus buntu sebenarnya sangatlah bervariasi. Infeksi pada usus buntu dapat disebabkan oleh sumbatan pada muara usus buntu tersebut, sehingga akhirnya timbullah peradangan dan  infeksi. Secara umum, sumbatan itu sendiri dapat berupa kotoran, benda asing di dalam tubuh, atau kanker. Selain itu, sumbatan juga dapat terbentuk akibat peradangan dinding usus buntu yang timbul sebagai respons terhadap infeksi. 

Gejala Usus Buntu
Ada berbagai macam gejala usus buntu,  dan  tidak semua orang memiliki semua gejala usus buntu tersebut. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengetahui gejalanya sedini mungkin. Pasalnya, menurut “Johns Hopkins Medicine”, usus buntu dapat pecah dalam waktu 48 jam hingga 72 jam sejak awal timbulnya gejala.

Berikut ini beberapa gejala usus buntu:
- Rasa kembung dan sakit di perut
Sakit biasanya dimulai dari bagian pusar, yang kemudian bergerak ke sisi kanan bagian bawah dari abdomen atau perut, di mana rasa sakit tersebut lama kelamaan semakin parah  dan tidak kunjung mereda. Ketika disentuh, perut akan terasa perih dan bertambah parah ketika si penderita mengambil napas yang dalam, bergerak, batuk, bersin ataupun gerakan yang dilakukan secara tiba-tiba. Pada beberapa kasus yang parah akan terjadi pembengkakan di bagian perut. Simak gejala usus buntu yang lain pada halaman selanjutnya

- Demam ringan
Appendisitis atau infeksi usus buntu biasanya akan menyebabkan keluhan demam ringan bagi penderitanya. Demam yang dialami umumnya bersuhu kurang dari 37,8o C. Apabila rongga usus buntu tersebut pecah maka demam juga akan meningkat.

- Gangguan sistem pencernaan
Infeksi usus buntu bisa menyebabkan mual dan muntah. Penderita umumnya akan kehilangan nafsu makan dan bahkan merasa tidak dapat makan sama sekali. Si penderita juga akan mengalami konstipasi, diare atau mengalami kesulitan buang angin.
Gejala usus buntu umumnya memang dimulai dari bagian pusar,  namun sebenarnya daerah terjadinya rasa sakit akan bervariasi tergantung dari umur dan juga posisi dari usus buntu. Bila si penderita sedang hamil maka rasa sakitnya seakan-akan datang dari perut bagian atas karena posisi usus buntu akan lebih tinggi saat keadaan hamil.

Bila Anda merasakan gejala-gejala tersebut, maka sebaiknya Anda segera mencari pertolongan medis, atau dokter. Dan jangan pernah mencoba untuk menghilangkan nyerinya dengan mengonsumsi berbagai ramuan yang dibuat di rumah atau membeli obat di warung atau apotik. Karena bila memang Anda terkena usus buntu, satu-satunya pengobatan yang bisa dilakukan adalah operasi. Dan harus dilakukan secepat mungkin untuk mencegah terjadinya ruptur atau pecahnya usus buntu dan menghindari resiko kematian.

Sumber: Meetdoctor.com