Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rektor UMRAH Sebut Sungguh Tak Patut Guru Ikut Berpolitik Praktis
Oleh : Habibi
Sabtu | 20-06-2015 | 14:51 WIB
syafsir_akhlus,_rektor_UMRAH.jpg Honda-Batam
Rektor UMRAH, PRof Dr Syafsir Akhlus MSc. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, Prof DR Syafsir Akhlus, sebagai pendidik mengimbau para pendidik lain, terutama guru, agar tetap pada koridornya dan tidak ikut dalam politik praktis. Menurut Akhlus, banyaknya pendidik di daerah yang ikut-ikutan nyemplung ke dalam politik praktis sudah menjadi rahasia umum.

Namun, jika memang telah terilbat, berusahalah untuk keluar dari lingkaran tersebut, katanya. Selain bertentangan dengan aturan, keterlibatan guru dalam politik praktis juga melanggar kode etik profesi guru.

"Akan ada ketergantungan jika memang telah masuk di dalam politik. Ciri-ciri orang yang ketergantungan dapat dilihat dari ketika bagaimana Anda kecanduan rokok. Jika sudah kecanduan, maka anak tidak diperhatikan lagi, hanya mementingkan bagimana mengambil hati calon pemimpin agar mendapatkan jabatan yang lebih besar. Itu sangatlah tidak patut dilakukan oleh seorang guru," ujar Akhlus, Sabtu (20/6/2015).

Selain imbauan untuk guru, Akhlus juga mengimbau kepada elit politik ataupun pejabat politik yang menjadi pemimpin di daerah agar tidak melibatkan guru sebagai pion untuk menggapai kesuksesan yang tinggi.

"Biarkan guru di koridornya. Semua juga tahu PNS tidak boleh berpolitik. Jadi, calon pemimpin yang arif harus tahu koridornya masing-masing sehingga tidak melangar aturan yang ada," terang Akhlus. (*)

Editor: Roelan