Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Ekonomi Syariah Gandeng BI dan OJK Gelar Pelatihan

Mubaligh Diminta Sampaikan Ceramah tentang Ekonomi Syariah
Oleh : Roni Ginting
Rabu | 17-06-2015 | 17:54 WIB
mubaligh ekonomi syariah.JPG Honda-Batam
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Gusti Raizal Eka Putra; Kepala Sub Bagian Pengawasan Bank OJK Kepri, Rusnedy; dan Sementara Ketua MES Batam, Yulfiswandi, bersama panitia saat pelatihan mubaligh. (Foto: Roni Ginting/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bertepatan dengan momentum puasa, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Batam menggandeng Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melatih para pendakwah atau mubaligh memberikan ceramah tentang ekonomi syariah.

"Pelatihan diberikan agar mubaligh di Batam yang tercatat sebanyak lebih dari 900 orang itu mampu memberikan ceramah tentang ekonomi syariah," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, Rabu (17/6/2015).

Ia mengakui, kekurangan sumber daya manusia (SDM) memang menjadi masalah untuk memperkenalkan ekonomi syariah. Apalagi belum banyak perguruan tinggi yang punya jurusan ekonomi syariah. Diharapkan, mubaligh menjadi ujung tombak meningkatkan kesadaran ekonomi syariah.

"SDM kita belum cukup untuk kebutuhan mengurusi ekonomi syariah. Padahal konsep syariah bukan hanya digunakan masyarakat muslim saja, non muslim sudah giat lebih dulu seperti di Inggris. Banyak negara yang sudah mulai menerapkan konsep syariah," kata Gusti Raizal.

Sehingga, lanjut Gusti, Bank Indonesia akan mendukung penuh ide dari MES tersebut. Mubaligh dipilih sebagai ujung tombak terdepan yang selalu bertemu umat muslim apalagi saat puasa.

Nantinya, para mubaligh yang telah dibekali pengetahuan ekonomi syariah akan menyelipkan konsep itu dalam setiap ceramahnya. "Kita perlu meyakinkan masyarakat. Selain itu, perbankan syariah juga perlu menjual keunikan dan diferensiasi serta memberikan kualitas agar menjadi daya tarik untuk masyarakat," tuturnya.

Kepala Sub Bagian Pengawasan Bank OJK Kepri, Rusnedy, mengungkapkan, pihaknya telah membuka perizinan seluas-luasnya agar perbankan syariah bisa lebih ekspansif membuka kantor cabang di kawasan ini. "OJK telah membuka izin seluas-luasnya agar perbankan syariah bisa membuka kantor cabang di Batam," ujar Rusnendy.

Sementara Ketua MES Batam, Yulfiswandi, menjelaskan, pengenalan ekonomi syariah dari mubaligh hanya salah satu program dari mereka. Alasan MES memilih mubaligh karena keterbatasan SDM. Ekonomi syariah menjadi salah satu topik yang disiapkan dalam setiap ceramah mereka terutama pada 30 hari ke depan.

"Pengenalan itu harus digencarkan melihat potensi pengembangan ekonomi syariah di Kepri sangat luar biasa apalagi dengan penduduk Kepri yang mayoritas muslim," katanya.

Tetapi sebagian masyarakat belum paham dan sebagian masih ada yang menganggap konvensional dan syariah sama saja. "Menjadi tugas kita bersama bagaimana mensosialisasikannya indahnya ekonomi syariah kepada masyarakat," tutupnya. (*)

Editor: Roelan