Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tiongkok Pangkas Tarif Impor Consumer Goods 50 Persen, Indonesia Bisa Genjot Ekspor
Oleh : Redaksi
Sabtu | 13-06-2015 | 11:39 WIB
ilustrasi pabrik sepatu.jpg Honda-Batam
Ekspor sepatu ke Tiongkok berpeluang digenjot setelah Tiongkok memangkas tarif impor barang-barang konsumsi. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Indonesia berpeluang besar untuk menggenjot ekspor barang-barang konsumen ke Tiongkok. Pasalnya, pemerintah Tiongkok memangkas tarif impor hingga 50 persen untuk beberapa consumer goods seperti pakaian, garmen berbulu, diapers, dan produk perawatan kulit.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia
Ishak, menyampaikan, kebijakan yang diterapkan pemerintah Tiongkok mulai 1 Juni 2015 itu bertujuan untuk mendorong konsumsi domestik dan meningkatkan impor demi memenuhi kebutuhan konsumen dalam negerinya.

"Tarif impor untuk pakaian dan garmen berbulu turun 7-10 persen dari 14-23 persen; sepatu boots dan sepatu olahraga menjadi 12 persen dari 22-24 persen; serta diapers dan kosmetik menjadi 2 persen dari 5 persen," jelas Nus melalui siaran pers Kementerian Perdagangan.

Dijelaskan, penurunan tarif impor ini memberikan kesempatan kepada seluruh eksportir di dunia
untuk meningkatkan ekspor produk consumer goods unggulan mereka ke Tiongkok. "Untuk itu, Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang ini. Apalagi berdasarkan survei, konsumen Tiongkok lebih menyukai kualitas produk consumer goods impor seperti makanan bayi, peralatan rumah tangga, dan produk digital daripada produk consumer goods lokal," tandas Nus.

Menurutnya, salah satu produk consumer goods Indonesia yang menunjukkan kecenderungan pertumbuhan yang positif di Tiongkok adalah sepatu. Saat ini, ekspor sepatu Indonesia ke Tiongkok menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.

"Tren kenaikan ekspor sepatu Indonesia ke Tiongkok menunjukkan peningkatan permintaan pasar Tiongkok terhadap sepatu impor," kata Nus.

Pada 2013 nilai ekspor sepatu Indonesia ke Tiongkok mencapai USD104 juta, dan meningkat menjadi USD126 juta pada 2014. Sedangkan pada periode Januari-Februari 2015, nilai ekspor Indonesia mencapai USD22,87 juta, naik 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang sebesar USD17,24 juta.

Nus meyakini penurunan tarif impor sepatu akan semakin meningkatkan konsumsi Tiongkok untuk produk ini. Demikian juga halnya dengan produk lain yang mendapatkan pengurangan tarif impor seperti pakaian, diapers, dan produk perawatan kulit. (*)

Editor: Roelan