Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rokok Tanpa Pita Cukai Bebas Diperjualbelikan di Anambas
Oleh : Nursali
Selasa | 09-06-2015 | 14:12 WIB
Jenis Roko Tanpa Pita Cukai.jpg Honda-Batam
Beberapa rokok tanpa pita cukai yang bebas diperjualbelikan di Anambas. (Foto: Nursali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Rokok tanpa pita cukai bebas diperjualbelikan di Tarempa, ibu kota Kabupaten Kepulauan Anambas. Beberapa jenis rokok ini pun dapat dengan mudah dibeli di warung-warung.

Seperti rokok merek "77 Double Seven Premium Cigarette" yang berisi 20 batang dan tertulis buatan Jerman, "Rexo 16 Sigaret Kretek Mesin" yang diproduksi CV Megah Sejahtera, Indonesia, dan "Canyon 20 Filter Cigarttes" yang diproduksi Khanh Viet Corporation, Vietnam.

Harganya juga lebih murah dibandingkan rokok-rokok yang beredar resmi. Jenis rokok filter ini dibanderol Rp8.000 ribu per bungkusnya. Pada tiap-tiap kemasan bungkus rokok tersebut pun terdapat gambar peringatan dan larangan untuk tidak menjual kepada wanita hamil serta anak di bawah umur.

Ternyata, peminat rokok-rokok tersebut cukup banyak di Tarempa. "Beli dikedai, Bang, delapan ribu sebungkus. Rasanya ada yang seperti 'Surya', ada yang sama seperi rokok 'Marlboro'," kata Johan, warga Tarempa, Selasa (9/6/2015).

Sementara salah satu pedagang di Tarempa mengaku rokok tersebut dibelinya dari salah satu distributor sembako yang biasa menjual kebutuhan pokok lainnya. Penikmatnya pun diakuinya cukup banyak.

"Saya beli kadang dua sampai tiga slop di warung langganan saya. Lumayan laris juga, lho. Mungkin karena murah itu, ya. Kalau rasanya saya nggak tahu, tapi orang-orang bilang rasanya sama seperti 'Surya'," Kata salah satu pedagang Tarempa ini.

Sementara Kepala Kantor Bea dan Cukai Tarempa, Habib Abdullah, yang hendak dikonfirmasi tidak berada di tempat. Salah satu staf kantor tersebut mengatakan bahwa pimpinnnya itu tengah berada di Tanjungbalai Karimun mengikuti pelatihan.

"Latihan menembak di Balai. Belum tahu kapan balik, mungkin minggu depan. Tapi harinya nggak tahu kapan," kata staf tersebut. (*)

Editor: Roelan