Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

IKM Sumbang 34,56 Persen Pertumbuhan Industri Pengelolahan Nonmigas
Oleh : Redaksi
Jum'at | 05-06-2015 | 17:05 WIB
ilustrasi industri kecil dan menengah.jpg Honda-Batam
Industri kecil dan menengah. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia dinilai cukup tangguh. IKM terbukti berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan bahkan turut menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia dan menyumbang 34,56 persen terhadap pertumbuhan industri pengelolahan nonmigas.

Menteri Perindustrian RI, Saleh Husin, memaparkan, merujuk pada defisit neraca ekspor-impor hasil industri nonmigas pada Januari 2015, tercatat sebesar USD 0,63 miliar. Defisit ini telah menurun 40,44 persen dibandingkan Januari tahun lalu yang sebesar USD 1,06 miliar.

Saleh menuturkan, upaya Kemenperin untuk memperkecil defisit tersebut, salah satunya dengan cara memperberdayakan IKM yang merupakan bagian penting dalam perkembangan industri nasional.

"Sampai saat ini IKM menyumbang  34,56 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan nonmigas secara keseluruhan. Angka ini dapat tercapai karena dukungan lebih kurang 3,6 juta unit usaha yang merupakan 90 persen dari total unit usaha industri nasional," kata Saleh, dikutip dari laman kementerian.

Selain itu, IKM juga mampu menyerap tenaga kerja hingga 10,3 juta orang. "IKM juga liat, gesit dan tahan terhadap krisis. Apalagi IKM kerajinan, kreativitas pelakunya seperti tidak habis-habis karena bisa memadukan yang modern dan sekaligus memodifikasi motif berbasis budaya lokal," kata Saleh pada Musyawarah Nasional Dewan Kerajinan Nasional di Jakarta.

Kemenperin sendiri mencatat, hingga 2013 IKM kerajinan jenis bordir dan sulaman sebanyak 23.194 unit usaha dengan tenaga kerja sebanyak 80.380 orang dengan nilai ekspor mencapai USD 13,59 juta. Sementara Jumlah IKM kerajinan anyaman mencapai 933.389 unit usaha dengan tenaga kerja sebanyak 1,87 juta orang dan nilai ekspor mencapai USD 59,48 juta.

Kemudian IKM kerajinan kayu sebanyak 42.302 unit usaha dengan tenaga kerja sebanyak 124.976 orang dan nilai ekspor mencapai USD 120,04 juta. Sedangkan jumlah IKM gerabah dan keramik hias sebanyak 34.698 unit usaha dengan tenaga kerja sebanyak 150.273 orang dan nilai ekspor mencapai USD 38,11 juta.

"IKM batu mulia dan perhiasan tercatat 40.774 unit usaha yang menyerap tenaga kerja 114.628 orang dan nilai ekspor mencapai USD 78,93 juta," papar Saleh. (*)

Editor: Roelan