Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mabuk dan Buat Onar, Pekerja Bangunan Dihajar Warga
Oleh : Charles/Dodo
Senin | 11-07-2011 | 15:45 WIB
fight460.jpg Honda-Batam

Ilustrasi perkelahian.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Kedapatan mabuk dan buat onar di kampung, empat buruh pekerja bangunan babak belur dihajar warga RT02/RW04 Pantai Indah, Tanjungpinang Barat, sekitar pukul 22,00 WIB pada Minggu, 10 Juli 2011. Beruntun,g polisi cepat datang ke lokasi dan langsung mengamankan keempat pemuda pekerja bangunan dari amukan massa yang beringas.

Informasi yang diperoleh batamtoday, keributan antara warga dengan sejumlah pekerja bangunan Rumah Susun, diawali perkelahian antara beberapa pekerja yang sedang mabuk di pesta Panggung Ramayana dengan pemuda kampung setempat.

"Saat itu, pekerja bangunan dan pemuda kampung Pantai Indah sempat ribut dan berkelahi di depan Mall Ramayana," kata Yani, salah seorang warga Pantai Indah.

Selanjutnya saat pekerja bangunan pulang ke Kampung Pantai Indah, langsung dicari oleh pemuda yang berkelahi di depan Ramayana. Hingga akhirnya sejumlah pekerja bangunan yang berada di barak bangunan rumah susun itu jadi bulan-bulanan pemuda.

"Sebenarnya yang dicari hanya satu pekerja bangunan yang mabuk di depan Ramayana, tetapi karena rekannya yang lain ikut menyembunyikan, akhirnya sejumlah pekerja jadi sasaran," sebut Yono warga Pantai Indah lainnya.

Akhirnya pekerja bangunan Rumah susun yang ada saat itu, lari tunggang langgang, dikejar warga.

Tragisnya, saat beberapa pekerja bangunan yang masih mabuk bertemu dengan salah seorang warga bernama Wahyo (50) dan berusaha mengamankan pemuda yang saat itu mabuk, malah dipukul sejumlah pekerja bangunan dengan sebuah botol di bagian kepala.

Mendapat informasi tersebut, warga semakin beringas dan kembali mengejar serta merazia sejumlah pekerja bangunan, hingga akhirnya empat orang diamankan dan dihajar warga hingga nyaris pingsan.

"Keempat pemuda yang merupakan pekerja bangunan itu, sempat diamanakan dan dihajar warga, hingga babak belur, hingga akhirnya diserahkan ke polisi," ujar seorang warga.

Kapolres Tajungpinang AKBP Suhendri dan Polsek Tanjungpinang Barat yang dikonfirmasi wartawan terkait dengan kerusuhaan ini, hingga saat berita ini diturunkan masih enggan memberikan pernyataan.