Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cari Masukan Penerapan FTZ, Tim Optimalisasi Penerimaan Pajak Kunjungi Lobam
Oleh : Harjo
Kamis | 04-06-2015 | 16:09 WIB
topp_di_loban.JPG Honda-Batam
Kunjungan Sekjen Kementerian Keuangan bersama Tim Optimalisasi Penerimaan Pajak di KIB Lobam. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Tim Optimalisasi Penerimaan Pajak (TOPP) bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan RI, Kiagus Ahmad Badaruddin, mengunjungi kawasan industri Bintan di Lobam, Kamis (4/6/2015). Selama kunjungan tersebut, TOPP banyak menerima masukan serta keluhan dari pengusaha yang berinvestasi di Lobam.

"Kunjungan kita ke KIB Lobam guna mengetahui permasalahan pemasukan pajak serta serapannya  terhadap daerah. Di sisi lain masalah hambatan baik permasalahan keluhan dari pengusaha, terkait penerapan free trade zone (FTZ)," kata Kiagus kepada BATAMTODAY.COM di Lobam.

Dia menjelaskan berbagai permasalahan sudah disampaikan oleh pengelola KIB Lobam kepada TOPP yang melakukan pertemuan di ruang pertemuan di wisma PT Bintan Inti Industrial (BIIE). Salah satu keluhan yang disampaikan pengusaha di antarnya masih adanya tumpang tindih aturan dalam penerapan FTZ.

"Dengan adanya masukan dengan berbagai permasalahan termasuk masih adanya tumpang tindihnya penerapan aturan hukum dalam penerapan FTZ. Namun apa yang disampaikan oleh pengusaha akan segera dibahas oleh tim. Sebagai tindak lanjutnya agar ke depan kawasan ini bisa lebih maju dan berkembang," terangnya.

Sementara Jamin Hidajat, Senior Liaison Manager PT BIIE Lobam, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan TOPP yang tergabung dari unsur kepabeanan, pajak, kepolisian, BIN, dan kejaksaan. Dengan demikian, imbuh Jamin, pemerintah bisa mengetahui langsung dari pengelola kawasan mengenai penerapan  FTZ di daerah ini.

"TOPP menilai KIB Lobam salah satu kawasan yang sangat bisa mencerminkan FTZ dan lebih terarah dalam menghadapi FTZ secara global. Semoga dengan adanya kunjungan ini bisa memberikan dampak yang lebih positif untuk perkembangan KIB Lobam dan Bintan umumnya," katanya.

Jamin menjelaskan, dalam pertemuan dengan TOPP, manajemen BIIE sudah menyampaikan keluhan para pengusaha, baik masalah penerapan aturan yang masih sering bertabrakan serta adanya peningkatan  pelayanan.

"Karena investasi yang ada diharapkan bisa memberikan nilai tambah untuk kemajuan daerah dan  tidak hanya sekedar keuntungan bagi investor asing dan keuntungannya dibawa ke luar negeri," terangnya. (*)

Editor: Roelan