Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Berkat Teknologi Gen, Keracunan Makanan Lebih Mudah Dikendalikan
Oleh : Redaksi
Rabu | 03-06-2015 | 10:32 WIB
sakit_perut.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Kemajuan dalam bidang teknologi pengurutan gen berarti para ilmuwan bisa melacak wabah keracunan makanan, yakni infeksi listeria, lebih baik dari sebelumnya.

Membuka seluruh genom manusia membuat para ilmuwan melakukan penelitian lebih dari satu dekade dan menelan biaya hampir 3 miliar dolar (Rp 30 triliun), tetapi sejak Proyek Genom Manusia mencapai tujuan itu pada tahun 2003, biaya pengurutan gen telah menurun menjadi kurang dari 100 dolar (Rp 100 ribu) dan teknologi ini, sekarang, digunakan secara teratur dalam lingkup kesehatan masyarakat.

Dr John Besser dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menggunakan genom untuk melacak wabah keracunan makanan, infeksi listeria.

"Genom melihat semua DNA dalam bakteri atau virus atau jamur secara keseluruhan, bukan hanya melihat potongan kecil yang kami lakukan di masa lalu. Cara ini melihat urutan DNA secara keseluruhan, pola dari setiap patogen untuk mendapatkan semua informasi dalam jumlah maksimal dari mereka," jelasnya.

Dr John mengatakan, kemajuan baru dalam genom ini berarti ilmuwan, kini, mampu meneliti lebih jauh apa yang dikenal sebagai "definisi kasus".

"Itu memungkinkan kami untuk menghubungkan kasus secara bersama-sama ke makanan yang terkontaminasi atau ke eksposur lain, lebih tepat dari sebelumnya," utaranya.

Kasus terbaru, yakni buah beri yang terkontaminasi dengan hepatitis A, di Australia adalah contoh dari jenis masalah yang bisa diatasi dengan menggunakan teknologi ini.

Genom akan berguna dalam menentukan kasus mana yang terkait jika urutan gen-nya sama, kata Dr John.

Jika teknologi terus menjadi lebih murah, pada akhirnya itu akan menggantikan metode yang sedang digunakan dan akan memiliki dampak penting terhadap cara pemerintah dan badan-badan lainnya menangani masalah kesehatan masyarakat.

"Kami berharap bahwa sebagian besar kasus ... penyakit yang dilaporkan, penyakit yang memiliki dampak kesehatan masyarakat yang signifikan, akan diurutkan sehingga para pejabat kesehatan masyarakat bisa memiliki gagasan yang lebih baik tentang apa yang terjadi dalam populasi, di mana ada potensi kontaminasi, dan mudah-mudahan tepat waktu untuk mencegah lebih banyak kasus penyakit dan mencari tahu masalah dalam suplai makanan kita yang sebelumnya tak mungkin ditemukan," jelas sang ilmuwan.

Dr John Besser, Senin (1/6/2015) lalu bertemu dengan para ahli lainnya dari seluruh dunia dalam konferensi Pengendalian Penyakit Menular di Brisbane.

Sumber: ABC Radio Australia