Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

20 Siswa Daerah 3T di Kepri Berkesempatan Kuliah Gratis di PTN
Oleh : Roelan
Rabu | 03-06-2015 | 08:17 WIB
prof_firdausln.jpg Honda-Batam
Wakil Rektor I UMRAH, Prof Dr Firdaus LN MSi. (Foto: dok/UMRAH)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Siswa-siswi lulusan SLTA yang tinggal di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berkesempatan untuk melanjutkan studi hingga ke perguruan tinggi tanpa dipungut biaya. Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah menetapkan kuota 20 orang calon mahasiswa asal Kepri untuk mengikuti program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) di daerah 3T.

"Kuota untuk Kepri ada 20 orang. Masing-masing untuk Kabupaten Natuna enam orang, Kepulauan Anambas enam orang, Karimun lima orang, dan Bintan tiga orang," jelas Wakil Rektor I Universitas Negeri Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, Prof Dr Firdaus LN MSi, kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (2/6/2015).

Firdaus menjelaskan, pogram ADik 3T bertujuan memberikan kesempatan kepada anak daerah 3T lulusan SMA sederajat yang berprestasi akademik baik untuk memperoleh pendidikan tinggi di perguruan tinggi negeri (PTN) di pulau Jawa dan Bali. Selain itu mendapatkan calon mahasiswa baru anak daerah 3T melalui seleksi nasional dan seleksi khusus bagi siswa berprestasi akademik di SMA
sederajat.

"Program ini juga menyiapkan sumber daya manusia anak daerah 3T yang berkualitas untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional," jelasnya.

Sebanyak 62 PTN yang terdiri dari 39 universitas dan institut serta 23 politeknik telah ditunjuk sebagai PTN pelaksana program ADik. Calon mahasiswa diperbolehkan memilih dua PTN dan sebanyak-banyaknya dua program studi setiap PTN yang dipilih.

Sementara itu proses seleksi dilakukan dalam tiga tahap, calon mahasiswa pelamar akan diusulkan dan direkomendasi oleh sekolah ke dinas pendidikan kabupaten/kota. Selanjutnya dinas pendidikan provinsi menetapkan rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota tersebut.

"Tahap ketiga, calon mahasiswa pelamar kemudian diseleksi oleh panitia pelaksana ADik 3T melalui mekanisme seleksi khusus ADik 3T atau SNMPTN dan SBMPTN secara khusus," kata Firdaus.

Pendaftaran calon mahasiswa dan verifikasi calon mahasiswa ADik di dinas pendidikan kabupaten/kota telah dimulai pada 20 Mei 2015 dan berakhir 5 Juni 2015. "Persiapan ujian tulis dilaksanakan pada 5 - 18 Juni 2015, sedangkan ujian tulis dilaksanakan pada 20 Juni 2015," ujar Firdaus.

Karena itu Firdaus meminta kepada dinas pendidikan kabupaten/kota untuk segera menyampaikan kuota calon mahasiswa yang terpilih mengikuti program ADik ini. "Ini kesempatan bagi anak-anak di daerah 3T di Kepri untuk mengenyam pendidikan tinggi," ujarnya.

Dijelaskan, sistem penerimaan mahasiswa PTN di Indonesia saat ini adalah melalui mekanisme Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Jalur Mandiri PTN, sebagaimana diatur dalam Permen Ristekdikti
Nomor 2 Tahun 2015. Salah satu indikator penilaian pada SNMPTN didasarkan pada prestasi akademik siswa sehingga menjadi kendala bagi calon mahasiswa dari daerah 3T untuk bersaing.

"Secara rata-rata, indeks sekolah di daerah 3T juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan indeks sekolah lainnya di Tanah Air, padahal indeks tersebut menjadi indikator penilaian dalam SNMPTN dan SBMPTN. Sedangkan jalur seleksi mandiri yang diterapkan PTN tidak terintegrasi secara nasional, sehingga upaya afirmasi (keberpihakan) belum efektif," jelasnya.

Firdaus menambahkan, melalui program ini nantinya calon mahasiswa dari daerah 3T akan melalui masa orientasi pada tahun pertama di PTN. Masa orientasi dan adaptasi yang cukup diperlukan untuk mengatasi perbedaan sistem belajar dari sekolah ke PTN dan dari daerah asal ke PTN tujuan.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sendiri telah menetapkan 12 PTN sebagai koordinator program ADik. Salah satunya UMRAH Tanjungpinang yang ditunjuk sebagai koordinator program ADik di daerah Kepri. (*)

Editor: Dodo